Connect with us

Hi, what are you looking for?

OtoSports

Antonio Giovinazzi Jadi Pembalap Hypercar Ferrari?

Antonio Giovinazzi

iSports.id – Antonio Giovinazzi mungkin sederet pembalap Ferrari yang tak punya kesempatan buat berkembang. Namun kesempatan tersebut tak boleh Ferrari manfaatkan. Karena masuknya mereka dalam WEC (World Endurance Championship) otomatis Gio sapaan akrabnya masuk ke jajaran pembalap WEC musim 2023 ini.

Selain itu, keikutsertaan Antonio Giovinazzi kali ini bakalan beri pengalaman baru Ferrari dalam ajang WEC terutama Hypercar. Sedangkan Gio sendiri merasa yakin bisa membawa Ferrari lebih baik dalam ajang balap daya tahan. Terutama tim kuda jingkrak ini bakalan bawa dua mobil balap mereka untuk ajang tertinggi tersebut.

Kans Ferrari sendiri rasanya masih belum jelas namun pengalaman selama balapan untuk kelas GTE Pro dan AM sendiri sudah cukup untuk bangun mobil Hypercar 499P.

Ferrari turun Hypercar dengan kekuatan penuh bersama Antonio Giovinazzi

Jelas prestige seorang Ferrari itu harus junjung tinggi terutama bisa bergabung dengan balapan endurance paling tua tersebut. Bahkan debut perdana 499P sendiri bakalan hadir pada Sebring 1000 Miles nanti bulan Maret 2023. Lantas, seberapa siapkah kuda jingkrak hadapi pemain lainnya?

Antonio Giovinazzi

Seperti Porsche comeback dengan LmDH, lalu juara bertahan Toyota dan Glickenhaus yang terkenal pemiliknya suka mengeluh melulu. Belum lagi Peugeot dengan hypercar tanpa sayap dan Vanwall dengan ByKolles juga hadir secara penuh.

Buat Giovinazzi sendiri mungkin sudah khatam akan balapan endurance. Karena dirinya pernah balapan pada event European Le Mans, serta turun bersama AF Corse pada Le Mans 2018 dengan 488 GTE. Sedangkan dirinya bakalan kendarai mobil dengan nomor #51.  Tentu saja Gio sendiri berpasangan dengan Alessandro Pier Guidi dan James Calado. Buat mobil #50 sendiri terdiri dari Miguel Molina, Antonio Fuoco dan Nicklas Nielsen.

Kedua mobil ini sendiri sepertinya bakal jadi debut pertama setelah 50 tahun lebih Ferrari absen dari balapan ketahanan seperti ini. Ya, dulu saja mereka bisa dominan dan akhirnya kalah oleh Ford. Namun, sekarang berbanding terbalik.

Mereka harus bersaing keras dengan pabrikan lainnya, seperti Peugeot, Toyota, Cadillac, Alpine (2024) dan Porsche sendiri. Dua pabrikan sudah kenyang dan jadi juara dunia. Sepatutnya Ferrari juga bisa keluar sebagai juara dunia. Ya, setidaknya menghapus kekecewaan Ferrari bukan.

Sumber & Foto Motorsport.com

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

OtoSports

iSports.id – Panthera Asia sepertinya mau kembali ke F1. Eh, sebenarnya tim ini ada niat apa tidak seh kembali ke F1. Mengingat tim yang...

F1

iSports.id – Frederic Vasseur, principal tim Sauber mengumumkan berpisah dengan tim yang dia besarkan selama ini. Hadir sebagai pemimpin tim dari 2017. Kemampuan beliau...

Berita Olahraga

iSports.id – Karir Mattia Binotto berakhir setelah beliau mengajukan surat resign kepada manajemen Ferrari. Beliau mengatakan mundur sebagai Principal dari Tim F1 Ferrari setelah...

F1

iSports.id – Ferrari perlu jawaban mengapa Red Bull tampaknya unggul dalam pertarungan Formula 1 mereka tahun ini, terutama dengan kecepatannya yang baik dalam balapan....