Connect with us

Hi, what are you looking for?

Berita Olahraga

Davide Brivio: Pabrikan Jepang Pendekatannya Kuno!

Marc Marquez

iSports.id – Davide Brivio sepertinya tahu kenapa pabrikan Jepang dalam ajang MotoGP sendiri tidak punya taji dengan pabrikan asal Eropa. Banyak alasan terkuak dari obrolan singkat dengan Slick Magazine. Tentang balapan dari F1 dan MotoGP sampai bahasan pabrikan Jepang yang memiliki filosofi dan komunikasi kuat namun terlihat usang.

Davide Brivio

Bahkan Davide Brivio sendiri bilang kalau pendekatan teknologi dan kemauan tim balap motor dari Jepang sendiri lebih lamban dan kuno. Daripada tim balap asal Eropa lainnya. Mungkin saja, Brivio sendiri karirnya dari Yamaha bersama Valentino Rossi sampai akhirnya berpindah ke Ducati dan kembali ke Suzuki.

Sampai akhirnya bisa bawa tim tersebut jadi juara dunia baik bersama Vale maupun Mir. Lalu berpindah ke Alpine, rasanya banyak sekali pelajaran yang dia dapat. Terutama pendekatan teknologi dan kemauan dari kedua pabrikan tersebut.

Malah Brivio sendiri merasa aneh dari kedua kubu pabrikan motor tersebut. Keduanya punya approaching yang jauh sekali. Terutama era 2020 untuk MotoGP, dimana semua tim berlomba untuk hasilkan teknologi untuk motor mereka supaya tetap kompetitif.

Davide Brivio Bandingkan Eropa dan Jepang dari sisi pendekatan

Marc Marquez

Davide Brivio pasti mengerti betapa sulitnya berkomunikasi apalagi lakukan pendekatan oleh Jepang. Bila membandingkan dengan Eropa, mereka semua agresif meskipun hasilnya buruk. Karena pendekatan mereka se agresif mungkin. Membuat hasil yang mereka capai pun lebih bagus.

Berbeda dengan Jepang, mereka masih bertahan dengan metode usang mereka selama 15 tahun terakhir. “Kita lihat sekarang saja, saat sesi latihan saja ada namanya keluhan dari pembalap. Kita dengar masukan terus cocokan dengan telemetri dan cari solusi-nya bersama pabrikan.” tukas engineer favorit Valentino Rossi tersebut.

“Sedangkan Jepang masih gunakan cara 15 tahun lalu, data yang mereka ambil dulu pada track mereka analisa dan bawa ke pabrikan. Lalu, data-nya kurang dan berakhir buntu buat pengembangan motor bukan.” tambahnya.

Hasilnya semua masalah motor seperti Yamaha dan Honda terus berkutat pada satu hal yang sama. Setiap tahu itu saja atau bertambah lagi karena tidak ada sinkronisasi antara pabrikan dengan tim mengenai data tersebut.

Harusnya bisa ikutin tim Balap dan Pabrikan Eropa

Pengalaman membangun tim Suzuki dengan pendekatan agresif membuahkan hasil. Meskipun tim ini terlambat panas dan budget mereka sedikit sekali. Namun, hasilnya bisa membawa Joan Mir jadi juara dunia 2020 kemarin. Lantas, Honda dan Yamaha harus mengubah kembali pendekatan mereka seperti Ducati, KTM atau Aprilia.

“Sepatutnya mereka harus lebih agresif dan mencoba untuk sinergikan tim Data analytic dengan pabrikan. Minimal bisa bekerjasama untuk hal ini” ujarnya.

Meskipun cara ini tergolong melawan tradisi dan cara mereka berkomunikasi, namun setidaknya hal tersebut bisa jadi solusi buat mereka bersaing dengan pabrikan Eropa lainnya. Malah kalau bisa pendekatan antara pilot (pembalap), tim data, engineer dan pabrikan bisa saling sinergi satu sama lain.

Jadi pilihannya bertahan dengan pendekatan kuno selama 15 tahun ini atau mencoba gaya agresif dan terbukti kembali on track sesuai dengan keinginan pabrikan.

 

Sumber & Foto: Slick Magazine

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

MotoGP

iSports.id – Pol Espargaro, mantan rekan Marquez dari tim pabrikan Honda, percaya bahwa kepindahan Marc Marquez keputusan yang tepat. Espargaro mengatakan bahwa meninggalkan Honda...

MotoGP

iSports.id – Luca Marini telah melakukan uji tes pramusim bersama tim barunya yakni Repsol Honda untuk musim 2024 pada tahun ini. Honda ingin mengakhiri...

MotoGP

iSports.id – Fabio Quartararo mengatakan dia telah berbicara dengan pabrikan lain untuk mempertimbangkan untuk meninggalkan Yamaha pada akhir musim 2024. Pada Juni 2022, Quartararo...

MotoGP

iSports.id – Baru-baru ini dari tim pabrikan Ducati lakukan negosiasi kontrak baru dengan Bagnaia untuk musim berikutnya dalam mengarungi MotoGP. Ducati tengah menggebu-gebu berusaha...