iSports.id – Teka-teki akan masa depan Francis Ngannou di dunia MMA akhirnya terjawab sudah. Petarung asal Kamerun tersebut akhirnya bergabung ke Professional Fighters League (PFL) yang merupakan saingan dari UFC. Keputusan Ngannou tersebut pun sebenarnya cukup mengejutkan. Mengingat sejak kepergiannya dari UFC, ia selalu dirumorkan akan bertarung di ring tinju terlebih dahulu. Pada akhirnya, ia pun kembali berlaga di oktagon MMA.
Dalam kontraknya, Ngannou sendiri mendapatkan kebebasan untuk bertarung selain di PFL. Itu tentu tidak mengganggu keinginannya untuk berlaga di ring tinju pada tahun ini. Pertarungan pertama Ngannou pun rencananya baru akan terjadi pada pertengahan 2024 mendatang, setelah ia bertarung tinju.
Selain itu, dalam kontraknya pun Ngannou juga menempati posisi lainnya. Ia mendapat kepercayaan untuk menjadi presiden dari PFL Africa, yang nantinya akan menjadi penyelenggara gelaran PFL di benua tersebut. Selain itu, ia juga akan menjadi perwakilan dari petarung di jajaran petinggi perusahaan. Hal terakhir adalah sesuatu yang ia inginkan dari UFC namun tidak dapatkan.
Baca juga: Profil Rodtang ‘Iron Chin’ Jitmuangnon, Jagoan Muay Thai
“Beberapa bulan terakhir adalah waktu yang sangat menarik bagi saya. Saya bisa mengambil waktu dan melihat situasi sebelum menandatangani kontrak. Pada akhirnya saya senang dengan kontrak dari PFL. Mereka memperlihatkan apa yang saya harapkan,” ujar Ngannou. “Mereka muncul bukan hanya sebagai promotor yang menginginkan petarung, mereka menganggap saya sebagai rekan yang bisa melihat lebih dari sekedar petarung.”
Dengan bergabung ke PFL, Ngannou akan berada satu promosi dengan Jake Paul. Dalam beberapa waktu terakhir, keduanya merupakan kritikus paling vokal soal bagaimana UFC membayar petarungnya.
Dana White Kritik Keputusan Francis Ngannou
Keputusan Francis Ngannou untuk bergabung ke PFL mendapatkan banyak pujian dan ucapan selamat. Namun, tidak sedikit pihak yang kemudian mengritik keputusannya. Salah satu kritik itu datang dari Presiden UFC, Dana White. Menurut White, keputusan Ngannou dan PFL tidak masuk akal.
“Berdasarkan apa yang saya ketahui tentang kesepakatan mereka, itu sangat tidak masuk akal,” ujar White. “Mereka harus membayar seseorang sementara dia tidak akan bertarung selama satu tahun. Ia (Ngannou) bahkan hanya bertarung tiga kali dalam tiga tahun terakhir.”
Baca juga: Kalah Dari Sterling, Cejudo Kembali Pensiun?
“Ini bukan tentang apa yang kami lakukan, tapi juga apa yang tidak kami lakukan. Hari di mana kami melepasnya, saya tahu apa yang akan terjadi. Francis tidak ingin mengambil resiko, terutama dengan Jon Jones. Dan setelah apa yang terjadi dengan Ciryl Gane, saya tidak menyalahkannya. Saya pikir hasilnya akan sama dengan Francis, kalian dan dia tahu itu,” pungkasnya.
Sumber: NY Times, MMA News
Foto: MMA Mania, MMA News
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.