iSports.id – Julianna Pena, salah seorang peraih gelar juara MMA wanita memberikan tanggapannya usai publik menilai Khabib Nurmagomedov meremehkan prestasinya. Ia percaya bahwa perbedaan budaya mungkin menjadi penyebab komentar Khabib Nurmagomedov yang meremehkan kemenangan bersejarahnya atas Amanda Nunes.
Bagi mayoritas penggemar MMA, perebutan gelar Peña atas Nunes pada bulan Desember tahun lalu adalah kemenangan MMA profesional yang luar biasa. Di mana dari pertarungan tersebut telah menggambarkan keterampilan, drama, dan tontonan yang biasa mereka saksikan secara nyata. Namun, Nurmagomedov memiliki pandangan yang sedikit berbeda.
Khabib Nurmagomedov memberikan tanggapan kontroversial terhadap kompetisi MMA wanita pada saat kompetisi Eagle FC miliknya. Tentu saja hal tersebut sangat menyinggung moment berharganya, di mana ia mendapatkan juara atas kerja kerasnya.
baca juga : Amanda Nunes Ingin Balas Dendam Pada Julianna Pena Setelah Kalah Di UFC 269
Hal tersebut membuat Peña sangat bingung dengan kata-kata Khabib. Terlebih karena ia telah menganggap mantan petarung UFC asal Dagestan itu adalah salah satu legenda MMA dan seseorang yang ia kagumi.
Julianna Pena Sebut Perbedaan Budaya Mungkin Bias Khabib Terhadap MMA Wanita
Sejak pensiun dari MMA pada tahun 2021, Nurmagomedov telah mengukir karir yang mengesankan sebagai pelatih beberapa talenta terbaik UFC, termasuk Islam Makhachev. Dan saat mendampingi Makhachev melawan Bobby Green di UFC APEX pada bulan Februari, Khabib bertemu dengan Peña. Yang merinci pengalamannya ke UFC Unfiltered dan berbagi lebih banyak pemikiran tentang komentar Khabib.
“Saya bertemu dengannya di APEX,” kata Peña. “Saya pikir salah satu anak buahnya melawan Bobby Green, jadi saya melihatnya di luar APEX, dan, tentu saja. Ia tidak mengatakan apa pun kepada saya dan saya tidak mengatakan apa pun kepadanya. Saya tidak punya apa-apa untuk bahan pembicaraan.
baca juga : Felicia Spencer Tetap Dukung Amanda Nunes Meskipun Kalah Dari Julianna Pena
Ilustrasi pertarungan melawan Amanda Nune | foto : mmanews
“Ada banyak orang yang membelanya untuk mengatakan kendala bahasa adalah apa yang terjadi di sana, dan bukan itu yang ia maksud. Itu agak melenceng konteks. Saya tidak tahu, dan itu baik-baik saja. Maksudku, Khabib adalah Khabib, dan aku adalah aku.
Dan jika dia menyukainya atau tidak menyukainya, tidak ada masalah untukku. Itu benar-benar tidak masalah bagi saya. Itu hanya salah satu dari hal-hal di mana itu seperti ketika orang-orang hebat berbicara dan itu tidak menguntungkan Anda, itu seperti, aduh!”
Nurmagomedov, tentu saja, berasal dari bagian dunia yang memiliki sikap yang jauh lebih konservatif terhadap perempuan dalam olahraga. Dan Peña percaya bias budaya ini bisa menjadi alasan mengapa dia begitu meremehkan pencapaiannya dan MMA wanita pada umumnya.
“Setiap orang berhak atas pendapat mereka,” lanjut Peña. “Dalam budayanya, wanita tidak berkelahi, Anda tahu maksud saya? Jadi itu adalah salah satu hal yang mungkin menjadi perbedaan budaya.”
sumber : MMAnews
