Isports.id – AC Milan kembali hasil minor setelah pada malam tadi mereka harus terbantai oleh tuan rumah Lazio pekan ke-19 liga Italia 2022/23. Sepanjang laga pasukan Stefano Pioli terlihat hanya bermain bertahan akibat minimnya kreatifitas umpan ke lini depan.
Selain itu, pertandingan yang berlangsung di Olimpico Stadium pada Rabu (25/1/2023) berjalan begitu timpang dengan dominasi tinggi tim tuan rumah. Bahkan Lazio sudah unggul 2 gol ketika babak pertama berakhir melalui gol Sergej Milinkovic-Savic (4’) dan Mattia Zaccagni (38’).
Selepas jeda, permainan kedua tim tidak banyak berubah meski Milan melakukan sejumlah pergantian pemain untuk meningkatkan daya serang. Namun hal ini tidak berarti karena Lazio kembali melebar jarak dengan gol Luis Alberto (67’) dan Felipe Anderson (75’).
Tambahan dua gol tersebut memastikan kemenangan Lazio atas Milan dengan skor 4-0. Berkat hasil ini, tim berjuluk Elang Ibukota merangkak naik ke posisi 3 dengan 37 poin. Sementara AC Milan tetap tertahan pada urutan kedua dengan torehan 38 poin.
Awal tahun yang buruk bagi I Rosonerri
Ketangguhan AC Milan pada musim lalu mulai menjadi pertanyaan bagi seluruh pecinta sepak bola di dunia. Hal ini setelah rentetan buruk yang mereka alami selama bulan Januari.
Pasalnya dalam 6 laga yang telah mereka jalani pada berbagai kompetisi hanya mampu meraih satu kemenangan menghadapi Salernitana 2-1 (4/1/2023). Setelah itu mereka hanya meraih 2 imbang lawan AS Roma 2-2, Lecce 2-2, dan 1 kekalahan hadapi Lazio 0-4.
Kemudian dua laga sisanya adalah kekalahan tragis dari Torino 0-1 pada babak 16 besar Coppa Italia dan tumbang dari Inter Milan 0-3 pada Piala Super Italia. Berdasarkan hal tersebut, maka praktis Milan hanya menyisakan dua kompetisi untuk meraih gelar yakni liga Italia dan liga Champions.
Meski menempati posisi kedua klasemen sementara liga, namun perbedaan jarak begitu jauh dari Napoli selaku posisi teratas yakni berjarak 12 poin. Kemudian performa yang sedang meningkat dari sang rival membuat peluang mereka untuk mempertahankan gelar terbilang sulit.
Sementara pada ajang liga Champions, mereka akan menghadapi Tottenham Hotspur pada babak 16 besar juga terbilang sulit. Hal ini karena kolektivitas dan performa tim yang sedang menanjak terbilang sangat sulit.
Selain itu, Milan memiliki kutukan kala menghadapi tim asal Inggris yakni tidak pernah menang dalam beberapa musim kebelakang. Antonio Conte selaku pelatih Tottenham memahami betul permainan Milan ketika ia masih menahkodai Inter Milan.
Tentu performa buruk dari Giroud dkk harus segera bangkit bila tidak ingin mengalami periode buruk pada 4 musim yang lalu. Selain itu keadaan ini pun menjadi ajang pembuktian Stefano Pioli untuk bisa membawa perubahan bagi skuad setelah menjalani periode manis musim lalu.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
