iSports.id – AC Milan akhirnya sudah menemukan pelatih mereka untuk musim depan. Jika sebelumnya banyak pihak yang dibingungkan siapakah sosok yang akan menggantikan Gatusso di Sansiro, maka sekarang teka-teki itu terjawab sudah. Rosoneri secara resmi menunjuk Marco Giampaolo sebagai Allenatore baru mereka.
baca juga: Gatusso Berpisah Dengan AC Milan
DIANGKUT DARI SAMPDORIA
Milan sebenarnya sudah bergerak cepat untuk mencari pengganti Gatusso. Namun nyatanya beberapa nama yang dikaitkan tidak kunjung ada kepastian. Sebelumnya memang santer beberapa nama besar akan mengisi kursi kosong di Sansiro. Salah satunya adalah Simone Inzaghi yang lebih memilih bertahan di Lazio. Maka jadilah Marco Giampaolo yang sebelumnya melatih Sampdoria diangkut ke Sansiro untuk menggantikan Gatusso.
Giampaolo, 51, menerima jabatan tersebut setelah meninggalkan Il Sampd (Julukan Sampdoria) Sabtu (15/6) kemarin. Bersama Rossoneri mendapat kontrak hingga Juni 2021 dan menggenggam opsi perpanjangan kontrak untuk satu musim lainnya. Penujukkan Giampaolo memang terbilang mengejutkan, selain track record yang tidak mengkilap, ia bukanlah pelatih berkaliber top.
Apalagi statistik Giampaolo sebagai pelatih tidak bagus-bagus amat. Sedari menjadi pelatih kepala pada 2004, Giampaolo sudah turun di 325 pertandingan dengan 107 kemenangan, 84 imbang, dan 134 kekalahan. Dari statistik itu saja, sudah bisa diukur sejauh mana kemampuan Giampaolo. Maka wajar saja jika melatih Milan merupakan puncak dari karier kepelatihannya saat ini, mengingat selama ini dia hanya berada di klub-klub kecil.
Sebelum melatih Sampdoria pada 2016, Giampaolo menangani klub-klub seperti Cagliari, Siena, Catania, Cesena, Brescia, Cremonese, dan Ascoli. Bahkan saat menjadi asisten pelatih tahun 2000, Giampaolo cuma berada di klub seperti Pescara, Giulianova, dan Treviso.
baca juga: Nesta, Maestro Defender Sepanjang Masa
UBAH DIMENSI SERANGAN MILAN
Pada dasarnya wajar saja jika para pendukung Milan khawatir dengan performa timnya musim depan nanti. Bagaimana tidak, mereka tidak dilatih oleh pelatih yang punya pengalaman yang top. Terlebih pembelian pemain akan menjadi krusial dan melihat pelatih sebagai bahan kepindahan juga. Namun satu hal yang perlu diketahui oleh fans Milan adalah Giampaolo sangat handal dalam urusan penyerangan.
Tengok saja Sampdoria musim lalu yang dibawanya bermain aktraktif dengan formasi 4-3-1-2 favoritnya. Formasi ini pernah tenar di Milan saat Carlo Ancelotti melatih dengan Rui Costa sebagai trequartista alias penyerang lubang menopang Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi. Materi squad Milan saat ini? Tentu saja lebih bagus ketimbang Sampdoria.
Musim lalu, Sampdoria memang cuma finis posisi kesembilan tapi produktivitas tim tersebut melebih Inter Milan (57), Torino (52), Lazio (56), atau bahkan Milan (55), yang berada di atasnya. Il Samp membuat 60 dengan 26 gol di antaranya dibuat penyerang gaek Fabio Quagliarella. Sementara tandem Quagliarella, GoeGregoire Defrel, mencatatkan 11 gol. Jadi, meski punya statistik buruk, ada sedikit harapan Giampaolo bisa membuat lini serang Milan lebih meledak lagi
Sejatinya kedatangan Giampaolo adalah bagian dari Revolusi Milan yang diadakan manajemen klub di bawah komando CEO Ivan Gazidis. Selain pelatih, AC Milan juga merobak beberapa posisi di deretan manajemen. Rossoneri -julukan AC Milan- memanggil pulang dua legenda mereka, Zvonimir Boban dan Paolo Maldini untuk masuk ke deretan manajemen. Boban kini menjabat sebagai Direktur Olahraga, sementara Maldini berposisi sebagai Direktur Teknik.
Dengan Giampaolo ada di sisi kepelatihan diharapkan Milan bermain semakin dinamis dan secara perlahan kembali merebut kejayaannya.
baca juga: Efek Selebrasi Bakayoko dan Kessie
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.