iSports.id – EVOS Legends Bjorn “Zeys” Ong disebut-sebut sebagai “pelatih terbaik di MPL”. Dia telah memimpin skuad Indonesia untuk memenangkan MPL ID Season 4 dan Kejuaraan Dunia M1.
Esports merupakan industri yang berkembang di mana tidak semua peran didefinisikan dengan jelas.
Yang menjadi sorotan adalah para pemain, yang kinerja individu dan timnya menentukan seberapa baik organisasi esports dalam sebuah turnamen, mereka adalah orang inti dari sebuah tim.
Berdiri di belakang para pemain adalah pelatih, yang bekerja di belakang layar.
Di MOBA seperti Dota 2, League of Legends, dan Mobile Legends: Bang Bang, para pelatih terlihat di atas panggung menyusun strategi hero atau champion mana yang dipilih atau dilarang sebelum permainan dimulai.
Setelah pertandingan, sebelum musim dimulai, dan sampai akhir, mereka ada di sana untuk mengelola dan membantu para pemain berkembang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Namun, Zeys percaya bahwa disebut yang terbaik “sangat subjektif” terutama dalam hal menjabat sebagai pelatih.
“Keberhasilan tim Anda adalah adanya sosok pelatih terbaik,” kata Zeys.
“Apa yang terjadi di balik layar pertandingan, publik mungkin tidak pernah tahu. Meskipun orang mungkin berpikir saya yang terbaik di luar, saya mungkin bukan yang terbaik. Namun, saya berusaha untuk meningkatkan dan menjadi yang terbaik dalam apa pun yang saya lakukan,” ujarnya
Zeys bicara kualitas yang harus dimiliki setiap pelatih esports
Jadi apa yang bisa dilakukan pelatih untuk menjadi lebih baik?
Sementara peran pelatih berbeda dari esport ke esport, ada satu kualitas mendasar yang harus dimiliki seorang pelatih.
“Ini benar-benar tentang bagaimana Anda memungkinkan pemain Anda untuk naik ke tingkat berikutnya dengan kecepatan tercepat dibandingkan dengan sisa paket kompetisi,” kata Zeys.
“Pada akhirnya, ini adalah kompetisi, jadi jika Anda berjalan lebih lambat, Anda akan kalah dan tersingkir oleh tim lain,” sambungnya.
Meski mengawali kariernya sebagai pemain profesional, dan memiliki pengalaman hampir tiga tahun di MPL, kesuksesannya itu ia kaitkan dengan 13 tahun pengalamannya di berbagai game, genre, dan esports di mana ia berkompetisi secara profesional di Hearthstone, League of Legends, Heroes Storm, dan Arena of Valor.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.