Los Angeles telah mengumumkan pencalonannya secara resmi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2018, dan menyisakan Paris untuk edisi 2024.
LA, isports.id – Pada bulan Juni lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memilih tuan rumah untuk pertandingan berturut-turut – dengan penawar hanya Paris dan Los Angeles – namun tidak jelas siapa yang menjadi tuan rumah di tahun mana saja.
Keduanya ingin menjadi tuan rumah acara 2024
IOC menyambut baik langkah Los Angeles, berjanji menyumbang $1,8 miliar (1,4 miliar euro) kepada panitia penyelenggara.
Seorang sumber yang dekat dengan perundingan mengatakan kepada BBC Sport bahwa untuk LA yang telah menerima Olimpiade 2028, pasti ada keuntungan finansial yang signifikan yang sebanding dengan keuntungan dari hosting ditahun 2024.
Ketua komisi penawaran Los Angeles Casey Wasserman sebelumnya mengatakan “kedua kota sekarang berdiri bersama siap untuk melayani kegiatan Olimpiade dan Paralimpik”
Sementara itu, Walikota Los Angeles Eric Garcetti mengatakan “kami membawa pulang permainan itu” di 2028, dengan menambahkan “kesepakatan ini terlalu bagus untuk dilewatkan”.
Los Angeles telah menggelar Olimpiade dua kali – pada tahun 1932 dan 1984.
Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan: “Paris dan Los Angeles adalah dua kota global yang menakjubkan yang bersatu mendukung perjuangan Olimpiade dan kita berdiri bersama sekarang untuk membantu pertandingan ini maju di tahun 2024 dan 2028.
“Seperti yang kita umumkan hari ini, dialog antara IOC dan kedua kota berjalan dengan baik. Kami yakin bahwa kesepakatan ‘win-win-win’ dapat ditempuh menjelang pertemuan IOC di Lima”
IOC menginginkan LA dan Paris untuk mencapai kesepakatan sebelum sesi pada bulan September dan jika tidak, pemungutan suara untuk menentukan tuan rumah 2024 akan diadakan.
Presiden IOC Thomas Bach menyambut baik keputusan LA, yang menggambarkan penawaran tersebut dengan “kuat dan antusisas”.
Dia menambahkan: “kami sangat yakin bahwa kita dapat mencapai kesepakatan tripartite di bawah kepemimpinan IOC dengan LA dan Paris pada bulan Agustus, menciptakan situasi win-win-win untuk ketiga mitra tersebut.
“Kesepakatan ini akan diajukan ke sidang IOC di Lima pada bulan September untuk disahkan”.
Pada bulan Juni, Wasserman tampaknya mengakui ke Paris saat dia berkata: “Kami tidak hanya sekedar tahun 2024.”
Namun, juru bicara mengatakan kepada BBC Sport: “LA adalah kota tuan rumah yang ideal untuk 2024 dan tidak mengakui apapun untuk pertandingan Olimpiade tahun 2024.”
Paris telah mengatakan harus menjadi yang pertama sebagai situs Desa Olimpiade dan tidak bersedia untuk pembangunan kembali setelah tahun 2024.
Los Angeles berpendapat bahwa mereka bisa menjadi tuan rumah Olimpiade dengan biaya rendah mengingat sudah memiliki infrastruktur yang diperlukan, sementara Paris perlu membangun beberapa bangunan mahal.
Kedua kota itu menjadi satu-satunya yang tersisa dalam perlombaan untuk 2024 setelah Budapest, Hamburg dan Roma mengundurkan diri.
Analisis
LA akan menjabarkan ini sebagai sebuah kemenangan, bahwa mereka telah membawa Olimpiade kembali ke Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak tahun 2002, ketika Salt Lake City menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin, dan bahwa IOC telah memberikan keuntungan finansial untuk sepakat menunggu sampai tahun 2028.
Tapi Paris adalah pemenang sesungguhnya. Kontes ini untuk tahun 2024 dan ibukota Perancis itu telah mendapatkan apa yang diinginkannya. Ini menandai seabadnya setelah terakhir kali ia menyelenggarakan acara musim panas ini.
IOC juga mencoba menggambarakan dirinya sebagai pemenang. Kenyataannya ini adalah kontes penawaran yang mengecewakan yang hanya melibatkan dua kontestan kuat.
Boston, Hamburg, Roma, dan Budapest semua mengundurkan diri, takut akan biaya yang berhungan dengan pementasan Olimpiade juga kurangnya dukukan public.
Menarik potensi kota tuan rumah adalah prioritasnya. Organisasi itu sekarang punya waktu untuk melakukan hal itu.
