Beijing, Isports.id – Sebuah kabar mengejutkan dating dari dunia bulutangkis Tiongkok. Salah satu pebulutangkis Tiongkok, Di Zijian diduga melakukan match fixing atau pengaturan. Diduga kejadian pengaturan skor tersebut terjadi diajang Denmark Open 2021 melawan salah satu pemain Indonesia.
Dugaan match fixing ini diungkap oleh mantan kekasih Di Zijian yang membebeberkan sebuah screenshot percakapannya dengan mantan kekasihnya tersebut. Diduga Di Zijian yang berpasangan dengan Wang Chan melakukan pengaturan skor saat turnamen Denmark Open melawan pemain Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dibabak pertama turnamen tersebut.
Seperti yang diberitakan oleh Badminton Planet, pasangan Di Zijian dan Wang Chan hanya perlu kalah di game pertama untuk bisa mendapatkan uang sebesar 100.000 Yuan. Dalam chat tersebut disebutkan bahwa Di Zijian hanya perlu kalah di game pertama untuk mendapat bonus 100.000 Yuan serta Renminbi. Setelah itu dia diminta untuk bermain serius dan menerima hasil apapun baik itu menang atau kalah.
Baca Juga: Badminton Asia Team Championship 2022 Segera Bergulir: Seleksi Bagi Tim Thomas dan Uber 2022
Mantan kekasih Di Zijian juga yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut sempat menanyakan apakan Di Zijian akan bermain selama 3 game? Lalu Di Zijian menjawab bahwa dirinya akan bermain 3 game dan perlu memenangkan game kedua dan ketiga. Ketika ditanya siapa yang menjadi lawan tandingnya, Di Zijian menjawab melawan pemain Indonesia.
Dalam pertandingan tersebut Di Zijian dan Wang Chan justru kalah 2 game langsung atas Fikri dan Bagas dalam 2 game. Pertandingan tersebut dimenangkan Fikri dan Bagas secara mutlak dengan skor 21-6 digame pertama dan 21-19 digame kedua.
Munculnya dugaan match fixing yang dialamatkan ke Di Zijian dan Wang Chan ini sedikit mengagetkan pecinta bulutangkis Tiongkok. Pasangan peringkat 43 dunia sejatinya diplot menjadi andalan masa depan Tiongkok disektor ganda putra. Dan kasus yang melibatkan Di Zijian ini juga menjadi catatan terbaru mengenai pelanggaran yang dilakukan para pemain Tiongkok.
Pada November tahun lalu, 2 pemain Tiongkok yaitu Zhu Jun Hao dan Zhang Bin Rong juga dihukum karena melanggar kode etik BWF tentang match fixing. Dimulai dari Zhu Jun Hao yang berpasangan dengan Hua Xiao Bei yang melakukan match fixing saat kalah melawan pasangan Malaysia Li Khim Wah/Lee Zhi Qing pada babak kualifikasi kedua Orleans Master 2019.
Sedangkan Zhang Bin Rong diduga melakukan manipulasi hasil pertandingan pada salah satu turnamen BWF ditahun 2019. Akibatnya saat ini kedua pemain Tiongkok ini dihukum larangan bertanding selama 2 tahun diberbagai kompetisi yang digelar oleh BWF
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.