iSports.id – Persebaya Surabaya harus menelan kekalahan secara beruntun dalam beberapa Minggu terakhir di Liga 1 BRI 2022/23.
Pada laga terakhir kemarin, Persebaya menelan kekalahan dari RANS Nusantara dengan skor tipis
1-2 yang berlangsung di stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Alhasil, Persebaya menelan tiga kekalahan beruntun, kebobolan enam gol dan hanya melesakkan satu gol di Liga 1.
Rekor tersebut membuat para pendukung Bonek sangat kecewa, mereka menerobos pagar penjaga tribun dan bergegas ke lapangan setelah pertandingan.
Tidak hanya itu, bonek itu menghancurkan papan reklame dan merusak bangku pemain.
Bahkan ratusan suporter berunjuk rasa di depan kantor administrasi Persebaya di kompleks Kota Surabaya. Polisi langsung membubarkan masa dengan gas air mata.
Setelah tiga kekalahan beruntun, Aji mengaku siap menanggung segala risiko.
Menurut dia, menurut Kalender Internasional, skorsing kompetisi digunakan untuk memperbaiki kekurangan, termasuk penilaian oleh manajemen elemen tim, termasuk pemain dan pelatih.
“Setelah kekalahan ini, sebagai pelatih, saya tentu akan bertanggung jawab atas hasil ini. Kontrak saya berjalan hingga 2024. Apapun keputusan manajemen, tentu saya harus bertanggung jawab,” kata Aji.
“Tapi tentu saja kami harus melihat seperti apa perjalanan tim ini. Tentu saja kami harus melihat itu dalam komposisi yang dimainkan. Melihat banyak aspek-aspek yang harus dijalankan, kami akan melihat bagaimana nanti yang harus dilakukan. Kami sudah kehilangan banyak poin pada tujuan yang telah ditetapkan. ”
Menurut Aji, formasi pemain yang diungkap dalam pertandingan tersebut merupakan komposisi darurat, terutama dari segi pertahanan. Persebaya tidak diperkuat oleh bek Leo Lelis dan Rizky Ridho.
“Meskipun memiliki bek baru, kami tahu para penggemar kecewa dengan hasil ini. Saya kalah pada akhirnya. Tim ini sangat butuh perhatian lebih,” kata Aji.
“Menurut pendapat saya, komposisi pemain dalam keadaan darurat, bermain pada laga itu sebenarnya tidak jelek. Hanya karena kami kalah, akhirnya pemain menjadi jelek. Hal itu terlihat, penjaga gawang yang belum siap. Tendangan jarak 30 meter, bisa lepas. Kemudian, kalau terjadi 2-0 lebih dulu, mungkin ceritanya akan jauh berbeda,” tutupnya.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.