iSports.id – Meskipun harus takluk di final Road to UFC, nama Jeka Saragih akan terus menjadi inspirasi bagi petarung-petarung baru di Indonesia. Terlebih, datang bukan dari latar belakang yang istimewa, kisah Jeka hingga bisa menembus panggung dunia pun patut untuk dijadikan motivasi.
Kini, 12 atlet tarung bebas profesional akan berangkat Amerika Serikat demi tujuan pengembangan karir. Mereka akan berlatih di San Diego, tepatnya di MMA Fight Academy. Tidak main-main, tim pelatih yang nantinya membimbing para petarung tersebut adalah tim yang juga membantu Jeka hingga tembus ke final Road to UFC 2022.
Dari 12 petarung yang akan berangkat ke AS pada Februari ini, terdapat nama yang mungkin cukup familiar bagi pecinta tarung bebas. Beberapa diantaranya termasuk Eperaim Ginting, Billy Pasulatan, Yoga Prabowo, Ronal Siahaan, dan Reinaldo Kasibulan. Ada juga nama Jon Setiawan Saragih yang masih bersaudara dengan Jeka Saragih.
Baca juga: Sunoto, Jagoan Indonesia Di ONE Championship
Banyak Nama Besar Yang Ikut Berangkat
Nama Eperaim Ginting mungkin menjadi nama terbesar yang akan berangkat ke AS. Namanya berkibar kala menumbangkan Aep Saepudin di gelaran ONE Pride MMA dan menjadi juara kelas bulu. Ternyata, pria kelahiran Sumatera Utara tersebut sempat tidak mendapat restu orang tua kala ingin bertarung di oktagon. “Orang tua sempat susah melepas saya bertarung di One Pride. Namun ketika saya bertarung perdana, orang tua terus mendukung,” ungkapnya. Selain bertarung, Eperaim juga memiliki usaha warung kopi namun itu tidak mengalihkan fokusnya dari dunia MMA.
Kemudian ada sosok Billy Pasulatan. Pria asal Sulawesi Utara ini terkenal karena ketangguhannya. Bahkan, ia tercatat berhasil lima kali mempertahankan gelar juara kelas straw di One Pride MMA. Kemampuan Billy pun mendapat dukungan dari Presiden ONE Pride, Fransino Tirta. Tidak tanggung-tanggung, Fransino berani menyandingkan nama Billy dengan Jeka Saragih dan Gunawan sebagai petarung hebat yang berhasil mempertahankan gelarnya berkali-kali.
Sosok Yoga Prabowo yang ikut berangkat ke AS pun cukup unik. Dengan latar belakang sebagai seorang guru sekolah dasar (SD), Yoga cukup yakin bisa mengawali kehidupan barunya di dunia tarung bebas. “Saya tidak pernah menyangka audisi di Bali membuka babak baru kehidupan saya menjadi petarung MMA. Ini sangat berbeda dengan pekerjaan saya sebagai guru SD di daerah asal,” ujarnya pada sebuah sesi wawancara. Bahkan, sebelum pindah ke kelas bantam, Yoga mencatatkan empat pertandingan menang dan sekali kalah di kelas bulu.
Reinaldo Kasibulan juga menjadi petarung yang mengundang banyak perhatian. Sebelum berkarir di dunia MMA, Reinaldo sempat menjadi preman di kampung halamannya, bahkan ia adalah ketua geng di daerah tersebut. Dengan bantuan salah satu pamannya untuk mendaftar di sasana bela diri MMA, Reinaldo kini menjadi salah satu petarung terbaik di Indonesia dan membuat bangga Kotamobagu, daerah asalnya.
Baca juga: Angga “The Hitman” Persiapkan Diri Untuk Fight Night 66 One Pride MMA
Berikutnya ada sosok Ronal Siahaan. Petarung yang juga berstatus sebagai Pratu di TNI AD ini menjadi salah satu nama yang berangkat ke AS untuk berlatih MMA. Ia juga mendapat dukungan dari KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman. Sang jenderal berharap kesempatan ini bisa digunakan dengan baik oleh Ronal dan dengan tetap menjaga nama baik dari TNI AD.
Ada Saudara Dari Jeka Saragih
Kemudian, nama yang cukup mengundang perhatian lainnya adalah Jon Saragih. Seperti namanya, Jon ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan Jeka Saragih. Ia juga banyak belajar dari Jeka soal MMA. Jon pun mendapat dukungan dari petinggi pemerintahan di daerahnya. Mereka berharap jika Jon bisa menyamai atau bahkan lebih baik dari Jeka hingga bisa tampil di oktagon UFC.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.