iSports.id – Masih ingatkah adu drama penalti antara Chelsea vs Manchester City di Final Carabao Cup yang berkesudahan untuk kemenangan The Citizen? Dalam adu penalti tersebut nama Jorginho muncul, bukan karena penampilannya, tapi karena penalti uniknya berhasil digagalkan.
PARADINHA SEBAGAI SIMBOL TIPU-TIPU PINALTI
Sebelum kita beranjak kepada keunikan penalti Jorginho, ada baiknya mengetahui mengenai paradinha. Sejatinya paradinha bukanlah nama seorang pemain. Ini adalah sebuah istilah yang diambil dari bahasa Portugis yang artinya kurang lebih adalah berhenti sejenak. Dalam konteks sepak bola, kata paradinha diterapkan kepada tendangan penalti.
Paradinha sangat populer di Brasil. Negeri dengan segudang pemain bertalenta emas ini seakan selalu mempunyai trik-trik permainan sepak bola. Menurut kolumnis Wallstreet Journal, Hannah Karp, kreativitas pemain sepak bola dapat dibagi dua, yaitu Brasil dan Non Brasil.
“Untuk mengalahkan kreativitas pemain Brasil, kita mesti lebih baik dari mereka. Kalau tidak bisa, maka kita buat aturan agar mereka tidak bisa melakukannya.” -Hannah Karp
Paradinha lahir atas peraturan yang melarang kiper untuk bergerak terlebih dahulu. Jika aturan itu dilanggar, dan bola masuk, maka gol akan dianggap sah. Sebaliknya, jika kiper bergerak dan bola tidak masuk, maka penalti harus diulang.
Praktik paradinha sangat popular di Brasil. Saking populernya aksi tipu-tipu ini membuat Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) tidak melarang penggunaan paradinha. Adalah Pele yang pertama kali mempraktekan tekhnik ini pada Piala Dunia 1970 di Meksiko. Aksi dari Pele ini kemudian mulai diikuti oleh pemain lain.
PARADINHA BUKAN TEKNIK MUDAH
Melakukan teknik ini tidaklah mudah. Memang dalam teori kita hanya perlu melakukan momen berhenti lalu kemudian langsung tembak. Namun praktiknya sulit dilakukan. Bintang Paris Saint Germain, Neymar Jr sering melakukan ini ketika masih membela Santos. Ada satu kejadian unik ketika Santos berhadapan dengan Sao Paulo, Neymar melakukan teknik ini kepada Rogerio Ceni (Kiper Sao Paulo).
Ceni berhasil dikelabui, namun kemudian menggerutu karena itu bukanlah paradinha. “Itu bukanlah paradinha, menurutku itu paradao (berhenti lama). Cobalah lakukan itu di Eropa, karena kau tak akan bisa melakukannya di sana”.
Ucapan Ceni ini tidak salah. Mantan bintang Manchester united, Cristiano Ronaldo, sering melakukan tekhnik ini, sampai akhirnya menjadi buah simalakama ketika dapat digagalkan oleh Petr Cech di Final Liga Champions 2008.
Karena paradinha bukan tekhnik yang mudah, maka ada cara juga yang dapat menangkalnya. Ketika teknik ini sering dilakukan, maka kiper akan semakin hafal gaya tendangan si pemain. Ketika kiper tidak bereaksi, maka si algojo akan bingung, karena ketika momen berhenti sejenak tersebut, tendangan tergolong lemah dan mampu dibaca.
PARADINHA JADI TEKNIK TERLARANG
Tiga pekan sebelum Piala Dunia 2010 menjadi momen akhir Paradinha. Karena sejak itulah teknik ini dilarang di kancah sepak bola dunia. The international Football Association (IFAB), sebagai badan pembuat aturan resmi FIFA, memutuskan melarang paradinha dipraktekan dalam tendangan pinalti di seluruh ajang pertandingan resmi, termasuk Piala Dunia 2010.
Pattrick Nelson, juru bicara IFAB menyatakan, “kami melihat sejumlah tayangan ulang video yang kian menegaskan bahwa sangatlah tidak sportif jika seorang pemain tiba-tiba berhenti, berpura-pura menendang bola. Lalu seketika pemain itu menarik kakinya kembali dan menendang ke arah lain.
Dalam aturan baru IFAB berbunyi, “Berpura-pura ketika berlari melakukan tendangan penalti untuk mengecoh pemain diperbolehkan. Akan tetapi, berpura-pura menendang bola ketika si pemain telah selesai berlari dianggap sebagai pelanggaran terhadap ayat 14 dan tindakan tidak sportif, praktik ini setidaknya harus mendapat peringatan kartu dari wasit.”
APAKAH PINALTI JORGINHO PARADINHA
Pada era Jorginho masih bermain di Napoli, ia merupakan algojo penalti kedua mereka. Catatannya begitu mentereng, di musim 2017/2018, dari 21 kali tembakan, 11 kali ia sukses memasukan penalti dan hanya 1 yang gagal.
Gaya penalti Jorginho ini memang tidak biasa. Dalam praktiknya dia akan akan mengambil ancang-ancang dan berlari beberapa langkah, lalu seketika dia mengubah ritme ayunan kaki dengan melakukan lompatan kecil sesaat sebelum melepas tembakan. Atas tekhniknya tersebut banyak juga yang memberikan pujian, termasuk dari NBC
“Tendangan Penalti paling dingin yang pernah anda lihat” –NBC
Dia tidak seperti algojo penalti pada umumnya yang sudah menentukan arah ketika berlari ke arah bola. Pemain bernama lengkap Jorge Luiz Frello Filho ini justru menentukan arah tepat ketika ia melakukan kedutan, bukan berhenti sejenak. Lalu ketika kiper bereaksi sekecil apapun, dalam waktu sepersekian detik Jorgino akan menendang ke arah sebaliknya.
Namun, pada Final Carabao Cup 2019, ia harus berhadapan dengan salah satu kiper muda jenius asal Brasil, Ederson Moraes. Kiper muda The Cityzens ini memiliki bakat dalam menghentikan tendangan penalti. Rasionya dalam menghentikan tendangan penalti mencapai angka 40 persen.
Hal inilah yang menjadi modalnya dalam menghentikan tendangan 12 pas jorginho. Ederson tidak bergerak sedikitpun ketika Jorginho melakukan lompatan kecilnya tersebut. Alhasil Moraes mampu mengagalkan penalti tersebut. Layak kita tunggu, apakah Jorginho akan melakukan penalti kedutnya ini lagi.
Sumber : berbagai sumber
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.