iSports.id – Sheffield United berhasil mengantongi satu jatah tiket promosi ke Premiere League. Hasil ini dapatkan setelah mereka sukses mengalahkan Blackburn Rovers 2-1 dalam lanjutan laga Divisi Championship pekan lalu. Sheffield United berhasil mengoleksi 91 point, dan berujung dengan terbangnya mereka nanti ke Premiere League.
Sheffield United sendiri bukan klub pertama yang dipastikan lolos ke Premiere League musim depan, sebelumnya Norwich City sudah melenggang terlebih dahulu. Promosinya Sheffield United ke Premiere League musim depan sebenarnya merupakan kejutan. Hingga pertengahan musim Sheffield United sebenarnya masih tertatih-tatih merangkak di papan tengah klasemen. Sementara Papan atas klasemen dikuasai oleh leeds United dan Derby Country.
Tapi takdir berkata berbeda, anak-anak asuhan Marcelo Bielsa (manajer Leed United) tampak tidak konsisten menuju akhir musim. Faktor kelelahan dan mental yang masih belum siap disinyalir menjadi kendala di tubuh Leeds United. Dibandingkan dengan Leed, Sheffield United menunjukkan penanjakkan performa di akhir musim, bahkan akhirnya mendapat jatah promosi ke Premiere League.
Pelatih Sheffield United, Chris Wilder sangat bangga kepada penampilan anak asuhnya terlebih mereka terus menunjukkan performa yang diinginkan. “Ini adalah hadiah isitimewa untuk suporter kami yang selalu bersabar selama beberapa waktu terakhir. Kami sempat keluar dari Championship (turun ke divisi tiga) selama enam tahun. Lantas orang menyebut kami tampil di Liga Pub. Tapi akhirnya sekarang kami akan tampil di sebuah liga dimana kami bisa menikmati champagne,” ujar Chris di halaman resmi klub.
baca juga : Porsmouth terkena sanksi
PENDEKATAN GILA
Kita semua sudah mafhum bagaimana tingkah laku Bielsa dalam melatih sebuah klub. Maka tidak jarang ia disebut sebagai orang gila, karena tingkah lakunya yang bisa membaut orang geleng-geleng kepala. Di musim ini Bielsa bukan tanpa sensasi, ia pernah mengaku secara terang-terangan mengirim mata-mata ke Tim lawan (Derby Country). Namun jika soal urusan taktikal dan strategi penyerangan siapaun tidak bisa meremehkan Bielsa. Strategi jenius bahkan terkadang condong gila. Kali ini kita tidak membahas Bielsa, melainkan Chris Wilder.
Bagaimana jika orang gila menyebut orang lain gila. Kira-kira seperti inilah hal yang harus kita pahami terlebih dahulu. Leeds yang akhirnya tergusur oleh Sheffield United harus rela bermain di babak playoff untuk mendapatkan satu tiket tersisa. Bielsa sebagai pelatih Leeds United secara terang terang memuji secara tidak tersirat. “Jika saya sedang berada di bar dan menikmati obrolan warung kopi dengan rekan-rekan saya, saya akan mengatakan kepada mereka kalau manajer Sheffield United adalah orang yang punya ide brilian. Dan saya jarang menemui orang dengan ide gila semacam ini,” ujar Bielsa kepada Leeds Live.
Pada tulisan ini saya belum akan menjelaskan secara detail bagaimanakah ide gila Wilder ini. Namun secara garis besar ide gila tersebut adalah bagaimana Wilder memilih startegi yang akan dimainkannya. Bermain dengan formasi 3-52, tiga defender mereka Jack O’Conel, John Egan dan Chris Basham memainkan strtaegi yang penuh kejutan. Bisa dibilang agak sedikit gila dan nyeleneh karena justru dari tiga bek tengah itu hanya John Egan yang hampir selalu stay di lini pertahanan. Sisanya melalukkan proses open play dengan pemain tengah dan wing back.
Dalam prosesnya ini biasanya ketika dua bek tengah ini melakukan open play, maka gelandang tengah mereka melakukan cover zone terhadap zona yang ditinggalkan. Praktis mereka akan bermain dengan formasi 1-2-5-2. Di zaman sepakbola modern sekarang, apakah itu tidak cukup gila? Jadi mari kita tunggu kejutan apa lagi yang akan dibawa Sheffield United ke Premiere League di musim depan.
Sumber: berbagai sumber
Foto: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.