Last updated on 30 Januari, 2023
iSports.id – Bos F1, Stefano Domenicalli protes tatkala Presiden FIA tersebut lakukan serangkaian cuitan tentang berita pembelian F1 itu sendiri. Bahkan Bos F1 sendiri menuding kalau FIA sudah berlebihan dalam berkomentar. Hal tersebut mengundang banyak pertanyaan. Apakah benar selama ini ada penawaran oleh Arab Saudi perihal F1 tersebut?
Memang beberapa orang terkejut atas statement yang keluar dari seorang Presiden FIA itu sendiri. Alhasil, banyak yang bertanya apakah itu benar atau tidak rumor yang beredar kalau Arab Saudi dengan Private Funding mereka bakalan tawar F1?
Ternyata menurut Bloomberg sendiri, semua itu adalah sebatas rumor saja. Namun, apa yang Ben Sulayem katakan dalam cuitannya itu membuat semua orang spekulasi kalau F1 sekarang mau cari pendanaan lagi atau exit dari investasi saat ini.
Masalah ini mengundang masalah baru. CEO F1 merasa FIA sudah berlebihan dalam menanggapi sebuah masalah. Akhirnya berujung sebuah somasi kepada Ben Sulayem atas cuitannya tersebut. Apakah mungkin masalah ini bisa adem kembali?
Liberty Media Merasa Alasan Tersebut tak bisa mereka terima
Sebagai owner dari F1, Liberty Media berhak menerima segala bentuk tawaran dari siapapun. Namun, buat mereka FIA adalah organisasi sekaligus regulator balap. Bukan pengatur atau wasit untuk urusan investasi. Karena itu, mereka anggap FIA seperti halangi urusan bisnis terutama menyangkut penawaran investasi oleh pihak lain.
Sedangkan masalah ini mulai mengundang pertanyaan dari penggemar F1. Ben Sulayem sepertinya tahu kalau masuknya Arab Saudi sendiri membuat banya pemilik sirkuit enggan gabung karena adanya kenaikan dari fee yang mereka bayarkan selama ini.
As the custodians of motorsport, the FIA, as a non-profit organisation, is cautious about alleged inflated price tags of $20bn being put on F1. (1/3)
— Mohammed Ben Sulayem (@Ben_Sulayem) January 23, 2023
Konflik terbesar selama ini antara Bos F1 dan Presiden FIA
Jelas sekali konflik antara Ben dengan CEO F1 adalah puncak dari segala masalah yang terjadi akibat miskomunikasi tersebut. Selain itu, surat somasi sendiri sudah mereka kirimkan kepada presiden FIA. Hal seperti ini justru mengganggu rencana F1 dan FIA sendiri dalam mewujudkan F1 yang lebih baik lagi.
Belum lagi masalah balapan di Tiongkok dan lainnya belum selesai sama sekali. Seperti ada tarik ulur antara FIA, F1 dan penyelenggara. Namun, terlihat juga kalau F1 sekarang Liberty Media terlalu hati-hati dalam memutuskan sesuatu.
Namun, giliran soal investasi sebesar ini saja langsung secepat kilat sekali. Sangat aneh sekali!
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.