Isports.id – Kento Momota merupakan atlat bulu tangkis tunggal putra asal Jepang yang lahir pada 1 September 1994 yang saat ini menempati ranking nomor dunia dua versi BWF dan juga juara dunia pada 2018 dan 2019.
Konto Momotoa salah satu pemain yang berhasil membawa Jepang dalam meraih Piala Thomas 2014. Dia sangat dikenal dengan memiliki gaya permanain yang sangat eksplosif yang tidak terduga. Perlu diketahui jika Kento Momota mulai tertarik pada bulu tangkis saat dia masih berusia sangat muda.
Sementara itu, untuk karir di dunia bulu tangkis saat dia masih berada di bangku kelasa 2 SD dan dia juga memenag sejumlah gelar bulu tangkis pertamanya di Kejuaraan Sekolah Dasar Jepang. Ketika masih kelas 6 SD serta berhasil memenangkan gelar juara dalam sektor tungga putra.
Kemudian, dia bergabung deengan Timnas Jepang dan untuk prestasi internasional pertamannya pada 2011 aaat dia berhasil meraih medali perunggu dalam nomor tunggal putra pada kejuaraan Junior Badminton Championships di Lucknow.
Dia kemudian berhasil meraih memenangkan medali perunggu pada kejuaraan World Junior Badminton Championships di Chinese, Taipei. Di 2012 Kento sukes menjadi juara Asian Junior Championship dan juga World Junior Championship dalam nomor tunggal putra.
Selanjutnya, di 2015 dia dapat meriah medali perak pada kejuaraan senior pertama bersama Timnas Jepang di Piala Sudirman. Adapun pada 2018 Kento sukes menjadi tunggal putra Jepang yang berhasil menempati peringkat 1 dunia versi BWF karena tahun tersbut sukses menjadi juara dunia bulu tangkis pada 2018.
Berlanjut di 2019 karirnya semakin naik setelah sukses mendapatkan 11 gelar termasuk kejuaraan dunia yang kembali di dapatkannya, kemudian kejuaraan Asia serta di All England Open Super 1000.
Tentunya dengan hasil tersebut, Kento Momota berhasi melewati rekor salah satu legenda bulu tangkis yang berasala dari Malyasia, yani Lee Chong Wei yang berhasil memenangkan 10 gelar dalan satu musim serta juga dianugeraji sebagai pemain terbaik BWF.
Perlu diketahui bahwa Kento Momoto pernah gagal mengikuti Olimpiade karena dirinya meneriman sanksi berat dari Asosiasi Bulu Tangkis Jepang karena judil ilegal pada 2016. Tentunya dengan adanya kasus tersebut dua gagal tampil di Olimpiade Rio 2016 padahal dia telah mengamankan satu tempat di kejuaraan tersebut. Tidak hanya itu saja, dia juga dilarang tampil atau juga terlibat pada turnamen bulu tangkis.
Adapun yang terbaru dia sukses meraih gelar Indonesia Master 2021 yang diadakan di Bali setelah mengalahkan Anders Antonsen dengan dua gim langsung 21-17 dan 21-11. Kini menempati ranking dua dunia dalam sektor tunggal putra bulu tangkis versi BWF.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.