Isports.id – Timnas Argentina berhasil menuntaskan penantiannya selama 36 tahun untuk juara Piala Dunia 2022. Hal ini terjadi setelah mereka mampu mengandaskan sang juara bertahan, Prancis, melalui babak adu penalti dengan skor 4-2.
Bagi Argentina trofi ini menjadi torehan ketiga mereka dalam sejarah keikutsertaannya. Terakhir kali Tim Tango menjadi kampiun adalah tahun 1986 yang saat itu masih diperkuat Diego Maradona.
Kala itu Argentina berhasil menaklukan tim kuat Jerman Barat dengan skor 3-2 di Meksiko. Secara keseluruhan mereka telah menjalani 6 laga final dengan rincian sebagai berikut.
1930: runner-up
1978: juara
1986: juara
1990: runner-up
2014: runner-up
2022: juara
Jalannya Laga Panas Argentina vs Prancis
Laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis berlangsung di Stadion Lusail pada Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB. Pertandingan ini berjalan cukup sengit dengan kedua kubu saling menerapkan permainan offensif sejak menit awal.
Namun Messi dkk sedikit lebih mendominasi permainan, terbukti dengan keunggulan 2-0 hingga menit ke-75. Penerapan strategi jitu pelatih Scaloni membuat kekuatan tim Ayam Jantan dapat teredam dengan baik.
Akan tetapi berkat jerih payah pemain dan taktik pelatih Didier Deschamps, Timnas Prancis dapat mengejar ketertinggalan. Bahkan selama 15 menit terakhir Mbappe mampu mencetak dua gol penyeimbang dan memaksa laga menuju babak berikutnya.
Memasuki babak extra time, Kylian Mbappe hampir menjadi aktor pahlawan Prancis pada laga final. Sayangnya, Timnas Argentina sukses mencetak gol lagi.
Hal ini membuat laga pun harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Berkat pengalaman pada laga menghadapi Belanda dan kematangan Messi untuk memberi motivasi kepada rekan-rekannya. Argentina pun sukses keluar sebagai pemenangnya.
Ketangguhan Messi di Timnas Argentina Selama Piala Dunia 2022
Adapun aktor kesuksesan Albiceleste yang tampil impresif sepanjang laga final adalah sang mega bintang Lionel Messi. Pada laga tersebut, La Pulga berhasil memberikan 2 gol dan menjadi kreator pada beberapa kali skema serangan berbahaya Timnas Argentina.
Salah satunya adalah ketika ia mampu memberikan key pass dalam skema serangan yang berujung gol Angel Di Maria. Terlepas dari itu semua, peraih 7 Ballon D’or tersebut mampu memberikan sumbangsih terakhir pada timnas untuk keikutsertaannya pada Piala Dunia.
Sebab pada edisi Piala Dunia berikutnya kemungkinan besar ia tidak akan bermain lagi dengan usia yang sudah semakin senja. Selain itu, prestasi ini akan menjadi jawaban atas perdebatan panas antar pencinta sepak bola terkait siapa yang unggul antara dirinya vs Cristiano Ronaldo.
Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.