Isports.id – Greysia Polii merupakan atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia yang lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta. Greysia Polii sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 berasama pasangan gandanya Apriyani Rahayu setelah berhasil mengalahkan ganda putri China, Cheng Qing Chen/Jia Yi Fan.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan ganda putri China lewat dua game langsung, 21-19 dan 21-15, pertandingan ini digelar di Musashino Forest Sports Plaza Tokyo. Tentunya dengan kemenangan ini, mereka menyandang gelar sebagai ganda putri Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang meraih medali emas di ajang olimpiade.
Dalam karinya di dunia bulu tangkis Greysia baru mulai bergabung di Piala Uber Indonesia tahun 2004 dan juga meraih medali pertama di tahun yang sama.
Greysia meraih medali perak dan perunggu di Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Junior. Kariernya semakin bersinar dari tahun ke tahun. Bahkan dia berhasil meraih emas pertama dalam pesta Olahraga Asia Tenggara/SEA Games di tahun 2007. Kemudian kembali meraih emas pada tahun 2019 di ajang yang sama.
Greysia sendiri pertama kali berpasangan dengan Jo Novita pada tahun 2006, tapi karena Jo usianya tidak lagi muda, dia akhirnya dipasangkan dengan Nitya Krishinda dua tahun setelahnya.
Pada tahun 2014, Greysia dan Nitya berhasil menyabet medali emas Asian Games yang diselanggarakan di Incheon, Korea Selatan. Kemudian, Greysia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu yang masih belum memiliki banyak pengalaman, tetapi saat bersama Apriyani berhasil menjadi juara Thailand Open pada 2017 dan juga Prancis Open. puncak keberhasilannya adalah ketika sukses meraih medali emas pertama di Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia Polii sudah tinggal di Jakarta sejak berusia 2 tahun, kemudian pindah ke Manado karena ayahnya meninggal dunia. Kemudian, dirinya tertarik untuk terjun menekuni dunia bulu tangkis karena pengaruh dari Deyana Lomban, yang juga merupakan mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia.
Bakat Greysia sudah terlihat saat usia 6 tahun. Saat menginjak usia 8 tahun, Greysia dan juga ibunya akhirnya pergi ke Jakarta agar Greysia dapat pelatihan bulu tangkis dan bersekolah dengan baik.
Di Jakarta, ibunya bekerja keras dalam membiayai Greysia Polii, salah satunya ialah menjadi penjahit baju. Greysia bergabung dengan klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta. Ketika bergabung, Greysia sangat rajin berlatih dalam mewujudkan mimpinya itu. Awalnya dia sempat akan difokuskan untuk menjadi pemain tunggal. Tetapi ternyata Greysia memiliki kemampuan lebih ketika menjadi pemain ganda dan akhirnya bergabung ke dalam Tim Nasional Bulu Tangkis Indonesia pada tahun 2003.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.