iSports.id – Baru-baru ini Fabio Quartararo berpeluang meninggalkan Yamaha, hal itu karena ia merasakan ada masalah terhadap kendaraannya.
Fabio Quartararo kembali mengeluh setelah hasilnya pada MotoGP Portugal 2024.
Sehingga, menunjukkan bahwa dia memiliki potensi yang lebih besar untuk meninggalkan Monster Energy Yamaha musim depan.
Dalam Sirkuit Internasional Algarve Portimao, Quartararo memiliki rekam jejak yang luar biasa.
Dia dua kali keluar sebagai pemenang (2021, 2022), tetapi akhir pekan lalu dia hanya finis P7, setingkat lebih baik dari musim 2023.
Pembalap berjuluk El Diablo lebih kecewa daripada posisi akhir karena dia jauh lebih unggul daripada Jorge Martin, pemenang Grand Prix Portugal 2024.
Fabio Quartararo Berpeluang Meninggalkan Yamaha, Karena Ada Masalah Kendaraan
Fabio Quartararo tidak memikirkan untuk bertahan di Yamaha karena dia tertinggal lebih dari 20 detik, atau 0,8 detik per lap.
“Jika Francesco Bagnaia, Marc Marquez dan Maverick Vinales tidak terjatuh pada lap terakhir pada balapan MotoGP Portugal, mungkin finis saya lebih jauh,” ujarnya.
Sejujurnya, urutan ketujuh adalah hasil yang baik dan positif lebih dari sekadar posisi.
“Masalahnya adalah kecepatan yang kami miliki dalam balapan (GP Portugal) sangat buruk,” kata Quartararo.
Juara dunia MotoGP 2021 mengatakan, “Saya pikir saya akan finis lebih dekat dengan pemenang. Kami justru kehilangan hampir satu detik per lap, perbedaan yang sangat besar. Kami harus menemukan solusi.”
Fabio Quartararo menentukan apakah Yamaha sudah berada pada jalur yang benar. Namun, dia hanya membuat kemajuan yang sangat sedikit. “Sebagai pembalap, saya selalu ingin segalanya terjadi lebih cepat, sesegera mungkin.”
Yamaha tetap di Portimao awal pekan ini untuk menjalani tes khusus bersama dua pembalap regulernya, Quartararo dan Alex Rins. El Diablo mengakui bahwa pabrikan mencoba memperbaiki semuanya, tetapi dia belum menemukan cara untuk memaksimalkan motor.
“Saya sudah melakukan semua yang saya bisa dengan motor, pertanyaannya adalah apa yang tidak dapat dilakukan motor saya untuk mengimbangi (rival) yang ada di depan.” “Itu kondisinya,” kata sang rider.
Fabio Quartararo tahu bahwa perlu menunggu hingga pertengahan musim sebelum ada perubahan yang signifikan pada motor M1. Ini bertentangan dengan keinginannya untuk segera memastikan masa depan.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.