Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sepak Bola

Tidak Beruntung, Indonesia Kalah Lewat Drama Adu Penalti

Jelang Kualifikasi Piala Asia U-19, Timnas Bakal Berkumpul di Bekasi
(Foto : Tribunnews)

Last updated on 21 November, 2023

Ketidakberuntungan harus diterima timnas Indonesia yang gagal ke final Piala AFF U-18 2017, setelah ditumbangkan oleh Thailand lewat drama adu penalti di Stadion Thuwunna, Jumat (15/09) petang.

Yangon, isports.id – Kedua tim bermain imbang sama kuat tanpa gol hingga waktu normal selesai. Timnas Indonesia yang bermain dengan sepuluh orang tersisa sejak babak kedua dimulai memiliki banyak serangan yang kandas.

Partai ini harus ditentukan dengan adu penalti dan skor 3-2 untuk Thailand menjadi akhir untuk Indonesia. Muhammad Iqbal, Nurhidayat Haris Haji dan Rifad Marasabessy menjadi tiga penendang Garuda Nusantara yang gagal.

Tim nasional Indonesia dibikin kesulitan oleh Thailand pada awal-awal pertandingan, namun Rafli Mursalim sempat mendapatkan peluang ketika dirinya lolos dari perangkat offside. Tapi bola masih bisa dihalau kiper Thailand.

Witan Sulaeman menebar ancaman pada menit ketujuh, ia pun sudah berhadapan dengan Kantaphat Manpati kiper Thailand namun tendangannya masih melenceng. Sundulan Kritsada Kaman mengancam gawang Indonesia, juga melenceng.

Suhu yang tinggi nampak cukup menguras tenaga kedua tim, baik Indonesia mau pun Thailand tampil all-out di paruh pertama ini. Serangan Thailand rutin dilancarkan dari sisi kanan melalui Nakin Wisetchat, sementara Indonesia lewat umpan direct.

Menit ke-19 dan 20 anak-anak Indonesia menekan Thailand, pertama lewat penetrasi Egy Maulana Vikri yang tendangannya hanya membuahkan sepak pojok. Kemudian, sambutan kepala Feby Eka Putra dari tendangan penjuru yang melenting.

“Serangan balik Indonesia pada menit ke-26 benar-benar menciptakan peluang emas. Berawal dari diredamnya tendangan penjuru Thailand, bola pun diluncurkan kepada Egy yang kemudian berlari hingga one by one dengan kiper. Tapi sayang, tendangan Egy diblok.”

Indonesia kerap memberikan serangan yang benar-benar berbahaya, tapi berulang kali peluang itu tak bisa dimaksimalkan. Menit ke-36 Panyawat Nisangram menembak bola dengan keras, untung posisi Aqil Savik tepat dan bisa mengamankan bola.

Ketegangan terjadi di pinggir lapangan pada pengujung paruh pertama ketika Saddil Ramdani yang masuk menggantikan Feby menyikut Wudtichai Kumkeam. Saddil yang belum semenit bermain langsung dikartu merah. 0-0 paruh pertama berakhir.

Selepas jeda, bermain dengan sepuluh pemain tersisa sejak Saddil Ramdani dikartu merah pada ujung paruh pertama, jelas kondisi untuk timnas Indonesia takkan mudah di babak kedua. Namun, tak ada pilihan untuk pelatih Indra Sjafri bertahan jika ingin melangkah ke final.

Serangan bertubi-tubi pun tetap dilancarkan anak-anak Garuda Nusantara kendati dalam kondisi kalah soal jumlah pemain dari Thailand. Peluang pun bisa diciptakan ketika Rifad Marasabessy dijatuhkan di kotak penalti, namun dianggap diving.

Pertahanan Indonesia cukup solid mengamankan tekanan demi tekanan yang diberikan oleh Thailand, Nurhidayat Haji dan Rachmat Irianto saling berganti membuang bola untuk kemudian diteruskan menjadi serangan balik. Hingga satu jam, gol belum tercipta.

Aksi brilian Egy Maulana Vikri terus menghiasi babak kedua, tapi lagi dan lagi kiper Thailand dalam kondisi bagus meredam tiap peluang dari Egy. Hanis Saghara yang dimainkan pun sempat mengancam, tapi tak berbuah gol. Hingga waktu normal selesai, kedua tim masih sama kuat hingga adu penalti harus dilakukan.

Di babak adu penalti, Egy Maulana Vikri dipercaya menjadi eksekutor pertama timnas Indonesia, dengan mantap pemain asal Medan itu pun bisa menyelesaikan tugasnya menjadi gol. Penendang pertama Thailand Kritsada Kaman gagal menceploskan bola ke gawang, tendangannya datar dan melenceng.

Sayangnya penendang kedua Indonesia gagal menambah gol, Iqbal tendangannya terlalu lemah dan mengarah ke tengah. Thailand pun menyamakan skor setelah penendang kedua mereka bernomor punggung tujuh tak bisa dibendung oleh Aqil Savik.

Penendang ketiga Indonesia dan Thailand sama-sama memaksimalkan eksekusi penalti menjadi gol. Petaka hadir ketika Nurhidayat Haji sebagai penendang keempat indonesia gagal dan Panyawat Nisangram berhasil, membuat skor menjadi 3-2.

Indonesia akhirnya gagal melangkah ke final, Rifad Marasabessy sebagai penendang kelima Indonesia tendangannya bisa diredam oleh Kantaphat Manpati. Thailand pun melaju ke final dengan skor 3-2, hasil babak adu penalti.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Sepak Bola

Isports.id – Lengkap sudah peserta Piala Dunia U20 2023 usai benua Asia (AFC) telah mengisi semua kuota yang tersedia. Hal ini karena Piala Asia...

Berita Olahraga

iSports.id – Banyak pertanyaan dari netizen di Indonesia yang sering mempertanyakan alasan kenapa Marselino Ferdinan dari bangku cadangan. Karena seperti yang diketahui dari laga...

Liga Indonesia

Timnas Jepang U-19 sudah mendarat di Indoesia beberapa hari lalu. Kini mereka mulai melakukan latihan menjelang pertandingan ujicoba melawan timnas Indonesia U-19. Jakarta, Isports.id-...

Sepak Bola

Last updated on 21 November, 2023 PSSI secara bulat mengumukan secara resmi bahwa mereka telah mencopot indra Sjafri dari posisinya sebagai pelatih kepala timnas...