Conte Baru Tersadar Tim Liga Inggris Makin Kuat. Di pekan ke-7 Chelsea kalah dari City. Kekalahan itu membuat Conte baper, karena peta kompetisi berubah
London,isports.id- Bukan niatan untuk menyerah dalam persaingan merebut piala Liga Primer Inggris. Conte yang mengarsiteki Chelsea tetap berjuang membawa timnya sebagai tim yang layak bersaing di Liga Inggris. Terlalu dini jika ucapan Conte dibilang sebagai kode bendera putih, karena Chelsea baru saja disalip oleh Spurs di peringkat ketiga, atas kekalahannnya dengan City.
Malah Manchester City, ditangan Pep Guardiola yang memasuki tahun kedua, beranjak menguasai puncak klasemen. Meski ditahun pertama sang arsitek belum mampu memberikan juara Liga Primer di tahun pertamanya. Malah Conte yang berhasil membawa Chelsea merengkuh Piala Liga Primer.
Bahkan perubahan tersebut merupakan anomali yang biasa. Namun, Manajer Chelsea Antonio Conte merasakan atmosfer Liga Premier jauh berbeda dengan Liga Seri A, Italia. Bagi Conte, mempertahankan gelar liga merupakan tugas yang lebih mudah di Italia ketimbang di Liga Inggris, karena kebijakan-kebijakan transfer di klub-klub papan atas.
Dalam catatan Conte, telah berhasil memenangi gelar kedua dari tiga gelar Liga Italia berturut-turut di Juventus pada 2013. Namun, sang juara Italia Juve belum pernah menyentuh final liga Champion.
Dominasi Juve di Italia makin menjadi-jadi, setelah klub rival AC Milan menjual para penyerang Zlatan Ibrahimovic, Alexandre Pato, dan bek Thiago Silva. Rival utama lainnya, Napoli, telah melepas pemain sayap Ezequiel Lavezzi pada bursa transfer sebelumnya.
Kondisi yang berbeda, ketika Chelsea menjuarai liga musim lalu. Rival-rival utama mereka, Tottenham Hotspur, Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan Arsenal melakukan investasi signifikan terhadap skuat-skuatnya.
Chelsea juga telah mendepak striker Diego Costa melalui klausul yang rumit, untuk mendapatkan servis Alvaro Morata dari Real Madrid. Artinya Conte sendiri segampang itu membuat aset penting bagi produktivitas Chelsea.
“Ini sangat sulit bagi setiap tim di liga ini. Untuk mempertahankan, sangat sulit untuk memenangi dua gelar secara berturut-turut,” kata Conte dikutip Reuters.
“Kami memenangi gelar dengan Juventus dan saya memperkirakan tantangan yang benar-benar kuat dari AC Milan, namun mereka malah menjual Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris St Germain, maka mereka menjadi lebih lemah. Ini bukan menyederhanakan, namun ini menjadi lebih mudah.”
“Di sini Liga Primer Inggris, dari musim lalu ke musim ini, Anda memiliki tim-tim besar dan sekarang mereka bertambah besar… Dan sekarang setelah saya pikir telah melakukan transfer pemain hebat, mereka telah banyak berkembang. Tidak sederhana untuk memainkan liga ini.”
City dan United jor-joran berbelanja pada bursa transfer terakhir dan dua klub Manchester itu memimpin klasemen liga dengan 19 poin dari tujuh pertandingan, diikuti Tottenham di peringkat ketiga. Chelsea turun ke posisi keempat, tertinggal enam poin dari pemuncak klasemen, setelah kalah 0-1 di markas City pada Sabtu, dan kekalahan itu ditambah dengan cedera otot pada penyerang Alvaro Morata.
Pasukan Conte akan melawat ke markas tim juru kunci Crystal Palace, yang sama sekali belum mencatatkan kemenangan di liga musim ini, pada 14 Oktober.
Pentingnya Conte membangun kembali, superioritas tim dan skuat Chelsea.Meski dengan alasan pemain Chelsea lelah, saat menghadapi City, tentu itu bukan alasan mendasar.Padahal di masa sebelumnya, Chelsea selalu berhasil mengalahkan City di beberapa kompetisi.
So, apa gerakan yang bakal dirombak oleh manajer Conte terhadap Chelsea, mengingat tim-tim papan atas semakin kuat. Sedangkan Chelsea malah harus kehilangan pemain seperti Alvaro Morata dalam 6 pekan. Kita tunggu saja perubahannya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.