iSports.id – Ben Sulayem langsung berikan sebuah statement menarik perihal tak bolehnya Politik ataupun religi bahkan isu apapun masuk ke dalam F1. Bahkan Sulayem pun melarang hal tersebut sebelum mendapatkan konfirmasi dari FIA sekalipun.
Sosok Mohammed Ben Sulayem sendiri punya kesan tersendiri. Meskipun Sulayeman resah akan gerakan politik atau kampanye gender dalam F1 itu ssendiri. Sebagai seorang Presiden FIA, Ben ambil sikap tegas melarang sepenuhnya statement politik termasuk religi dan gender dalam kegiatan balap apapun. Termasuk perhiasan yang jadi masalah karena protes satu pembalap saja, Lewis Hamilton.
Meskipun sosoknya sebagai orang muslim, rasanya tidak ada kaitannya dengan masalah ini. Justru seorang Presiden FIA harus menertibkan masalah ini.
Ben Sulayem, Lauda dan Prost Mikir Balapan Saja!
Banyak yang berpikir pembalap lawas memang punya tujuan satu, Menang! Begitulah pikiran mereka agar bisa jadi pemenang pada ajang balapan ini dan mendulang poin. Itu saja tak ada bawa pesan politik apapun, Justru pembalap sekarang bisa saja kepikiran bawa statement politik ke dalam balap F1.
“Buat saya membalap seperti Niki Lauda dan Alain Prost berpikir jadi pemenang atau mendulang poin sudah cukup” kata Ben Sulayeman dalam interview dengan grandprix247. Bahkan sekelas Presiden FIA geram dengan cara pembalap sekarang bersuara.
Sekarang lihat Vettel bawa bendera Pelangi, Hamilton teriak Anti Rasis lalu siapa lagi. Mereka itu bisa jadi pembalap namun pikiran mereka harus menyuarakan hal tersebut. Bukankah F1 masuk jadi ajang adu ideologi dan politik? Seharusnya F1 itu menurut Ben adalah balapan murni dan politik antar tim balap. Bukan sebuah kampanye religi atau kepercayaan bahkan rasial.
FIA pun berusaha keras hadirkan kesetaraan
Sebenarnya badan Balap Internasional ini sudah melakukan segala cara. Mulai dari akademi balap khusus Wanita dengan jenjang balap dan juga tim yang setara dengan pembalap pria. Lalu balapan lintas gender bahkan kesempatan terbuka lebar untuk semua kalangan.
Sampai FIA sendiri katakan kalau mereka berusaha pisahkan antara Politik dan F1. Tapi ya, pandangan orang akan F1 itu sendiri sudah berbeda daripada F1 zaman dulu. Ben pun katakan kalau masalah ini bisa terselesaikan selama peraturan ini bisa jadi patokan. Termasuk peringatan buat pembalap yang suka bawa isu politik ke balapan.
Mungkin jadi Kimi Raikkonen, pikirannya balapan terus hal lain mah dia bodo amat alias tidak peduli atau that’s not my own business.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.