iSports.id – Istilah Gosok Voucher ini memang sering banget terdengar. tatkala, seorang pembalap yang mustahil banget tembus top 3. Eh malah bisa tembus dan masuk podium, begitu juga dengan Quartararo yang bisa tembus top 3 di Mandalika minggu kemarin.
Lantas, kenapa bisa ada julukan gosok voucher ini? Terus maksud dari kejadian ini apakah bisa bilang Fabio beruntung terus di Indonesia? Simak dulu ulasan MotoGP Mandalika, Indonesia berikut ini.
Jorge Martin Melesat di awal Tapi Rungkad Belakangan
Kalau saja Jorge Martin bisa jaga pace lebih jauh dan tidak ngotot. Mungkin saja podium pertama sudah ia dapatkan. Namun, apa daya balapan kemarin justru jadi kesalahan terbesar Jorge Martin. Sekaligus menunjukkan kalau tekanan yang ada membuat Jorge selalu membuat kesalahan.
Ujungnya, harus ndlosor duluan dan tahta nomor satu terenggut oleh Bagnaina. Bagaimana dengan pemilihan ban kemarin? Justru Jorge sendiri bermain apik dengan gunakan ban soft. Namun, ia lupa kalau Mandalika sendiri baru saja pengaspalan ulang. Sehingga banyak sekali yang baru termasuk aspal yang belum terlalu nge-grip di ban tersebut.
Kalau soal ambil momen, jelas Jorge Martin jagonya. Dari lampu start padam saja ia sudah melesat bagaikan peluru. Namun, masalah muncul tatkala ban yang ia gunakan adalah model soft. Sehingga membuat ia tidak bisa pertahankan grip ban dan ujungnya terjatuh dari motor.
Gosok Voucher Quartararo kedua kali
Memang pembalap Yamaha satu ini spesialis gosok voucher. Bukan sembarang voucher kalau bisa tembus podium 3. Sempat kejar-kejaran dengan Maverick Vinales, alhasil Fabio merenggut posisi ketiga meskipun motornya sendiri tergolong belum bisa menyamai performa Ducati.
Namun, sirkuit Mandalika sendiri lebih banyak tikungan dan belokan yang begitu mengasah skill pembalap mereka. Karean itulah Yamaha bisa sedikit punya nyali untuk bersaing di depan. Jelas, ini kedua kalina Quartararo podium. Bukan salah lagi, kalay pabrikan Garpu Tala satu ini bisa bersaing di sirkuit seperti Mandalika.
Bagnaia terbukti tidak SELEMAH ITU!
Bukti kalau Bagnaia bisa sekuat itu ya dari posisi ke-13 melesat ke posisi-1! Iya, posisi keramat di Mandalika ini bisa jadi adalah posisi terbaik di musim kedua balapan Mandalika. Menariknya lagi fase serius dari Bagnaia juga buktikan kalau mentalnya bisa sekuat itu dan bisa menjauh dari Jorge Martin.
