Connect with us

Hi, what are you looking for?

Dota 2

Shopify Rebellion Gagal di TI12 Dota 2

Shopify Rebellion

 

iSports.id – Shopify Rebellion mengakhiri perjalanannya di The International 2023 (TI12) dengan hasil yang mengecewakan, berada di peringkat keenam belas, menjadikannya tim Amerika Utara dengan performa terburuk dalam sejarah kompetisi ini.

Keberhasilan roster ini dalam mempertahankan kebersamaan mereka selama beberapa tahun tampaknya membutuhkan introspeksi serius tentang arah yang akan diambil tim ini di masa depan.

Penampilan tim ini di TI12 sangat mengecewakan, dengan TeamSoloMid mengeliminasi mereka pada tahap awal babak playoff.

Ini juga merupakan kali kedua bagi Artour “Arteezy” Babaev yang harus berakhir di peringkat keenam belas di The International.

Selama turnamen, mereka hanya berhasil mencatatkan dua seri, sementara sisanya berakhir dengan kekalahan.

Muncul spekulasi tentang kemungkinan perombakan dalam komposisi tim atau bahkan pembubaran tim secara keseluruhan.

Pendapat Ceb tentang Performa Shopify Rebellion di TI12

Sebastian “Ceb” Debs, salah satu pemilik tim OG, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap masa depan Shopify Rebellion dan penampilan mereka di TI12.

Dalam sebuah wawancara dengan Gorgc, Ceb mencatat bahwa inti tim Amerika Utara ini telah bermain bersama dalam waktu yang cukup lama tanpa meraih kesuksesan yang signifikan. Johan “N0tail” Sundstein, yang juga adalah juara dan pensiunan The International, juga sependapat dengan pandangan Ceb.

Dalam kritiknya terhadap “fantastiempat” ini, Ceb mengomentari tiga pemain utama Shopify Rebellion beserta pelatih mereka, Kanishka “Bulba” Sosale:

Artour “Arteezy” Babaev (pemain utama)
Andreas “Cr1t-” Nielsen (pemain semi-support)
Tal “Fly” Aizik (pemain pendukung keras dan kapten)
Keempat pemain ini telah bermain bersama dalam berbagai peran sejak tahun 2018. Meskipun peran mid dan offlane telah mengalami perubahan setiap musim, inti tim ini tetap tidak berubah.

Menalaah Shopify Rebellion yang alami blunder

Shopify terdepak dari TI12 setelah mengalami kekalahan 0-2 dari TSM. Dalam pertandingan terakhir tersebut, ada beberapa keputusan yang memengaruhi hasil mereka, terutama pemilihan hero “Dark Willow” oleh Arteezy dalam Game 2 melawan TSM.

Mencoba sesuatu yang berbeda selama pertandingan adalah hal yang sah, tetapi strategi ini tidak berhasil bagi Shopify.

Pemilihan “Dark Willow” oleh Arteezy terbukti bermasalah, menunjukkan bahwa tim memilih pilihan yang kurang konvensional dalam situasi yang berisiko.

Meskipun beberapa tim lain seperti LGD Gaming dan Talon Esports berhasil menjadikan “Dark Willow” sebagai hero yang kuat, mungkin Arteezy kurang fleksibel dalam bermain dengan hero yang jarang dipilih seperti ini.

Tim Shopify Rebellion juga terlihat telah kehilangan elemen kejutan dalam permainan mereka.

Chat Wheel Dota 2

Selama bertahun-tahun, kita telah melihat pola permainan yang serupa dari Arteezy, Cr1t-, dan Fly, dan bahkan keputusan strategis yang serupa yang diambil oleh Bulba.

Salah satu pola pemilihan hero yang mencolok adalah pemilihan Kunkka, yang tampaknya sudah tidak lagi efektif. Shopify tampak kehilangan inovasi dan kekuatan yang membuat mereka unggul di masa lalu.

Apa yang akan terjadi selanjutnya untuk SRB?

Ada spekulasi tentang kemungkinan pembongkaran total tim. N0tail telah mengemukakan bahwa Cr1t dan Arteezy mungkin akan tetap bersama untuk bergabung dengan tim baru.

Sementara Fly telah menunjukkan minat dalam mengeksplorasi pilihan regional lain selama karier profesionalnya.

Mengenai Bulba, ada kemungkinan tim lain yang akan mencari keahliannya sebagai pelatih.

Atau yang lebih buruk lagi, mungkin ada pengumuman pensiun dari salah satu pemain, mengingat usia mereka yang semakin matang.

Yang jelas, Shopify Rebellion perlu melakukan evaluasi mendalam dan pertimbangan serius tentang langkah selanjutnya agar dapat kembali bersaing di panggung kompetitif.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Dota 2

iSports.id – Tundra Esports, yang merupakan juara bertahan The International (TI) dan menjadi favorit bagi para penggemar, harus menelan pil pahit eliminasi oleh tim...

Dota 2

  iSports.id – Gaimin Gladiators nampak lesu, Quinn Callahan sang midlaner mengulas penurunan performa tim mereka dalam sebuah wawancara terbaru di TI12. Menurut Quinn,...

Dota 2

  iSport.id – Roman RAMZES666  Kushnarev menyebutkan TI Dota 2 2023 adalah salah satu turnamen yang paling buruk tahun ini. Turnamen The International selalu...

Dota 2

iSports.id – META Blademail Heart di TI 12 Dota 2 jadi sorotan dalam pertandingan. Dengan hanya membeli Blademail hingga Heart of Tarrasque, Anda dapat...