iSports.id — UEFA saat ini tengah membuka penyelidikan terhadap salah satu pemain belakang Timnas Turki, yaitu Merih Demiral. Penyelidikan tersebut berlangsung sebab sang pemain melakukan selebrasi usai mencetak gol dengan gestur yang kontroversial.
Selebrasi kontroversial Merih Demiral tersebut berlangsung saat laga antara kesebelasannya melawan Austria dalam fase 16 besar. Dalam pertandingan tersebut, Austria harus menelan kekalahan 2-1, dan tersingkir dari kompetisi Euro 2024, pulang ke kampung halamannya.
Baca juga: Rumania vs Belanda: Prediksi Laga, Statistik, dan Line Up
Pihak penyelenggara Euro 2024 mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang menyelidiki pemain tersebut atas “perilaku tidak pantas” selama pertandingan. Selebrasi tersebut ada keterkaitan dengan kelompok ultra-nasionalis Turki, Grey Wolves.
Tindakan Pemain Turki, Merih Demiral tidak Pantas
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada hari Rabu mengecam perayaan gol pemain tersebut. “Simbol-simbol ekstremis sayap kanan Turki tidak punya tempat di stadion kami,” kata Faeser di dalam postingan media sosial X pribadinya, yang sebelumnya bernama Twitter.
“Menggunakan kejuaraan sepak bola Eropa sebagai platform untuk rasisme sama sekali tidak dapat diterima,” tambahnya. Berbicara setelah pertandingan di Leipzig, Demiral mengatakan tidak ada “pesan tersembunyi” dalam selebrasinya.
Baca juga: Portugal Menang 3-0 di Adu Penalti, Ronaldo Sempat Menangis
“Cara saya merayakan gol ada kaitannya dengan identitas negara saya,” kata Demiral, yang menjadi pemain terbaik pertandingan setelah mencetak dua gol di laga tersebut. “Kita semua orang Turki, saya sangat bangga menjadi orang Turki dan itulah makna dari gerakan ini.”
Respon Penggemar di Kursi Tribun Penonton
Sang bek mengatakan dia melihat pendukung Turki di tribun menggunakan salut tersebut.
“Saya hanya ingin menunjukkan betapa bahagianya saya dan betapa bangganya saya,” kata Demiral. Ia juga berharap akan ada “lebih banyak kesempatan untuk menunjukkan sikap ini.”
Grey Wolves sayap militan, Milliyetçi Hareket Partisi (MHP) dan telah terlarang di Prancis dan Austria, tetapi tidak di Jerman. Kelompok ini menganjurkan ide radikal dan menggunakan kekerasan pada tahun 1980-an terhadap aktivis kiri dan etnis minoritas.
Menteri Pertanian Jerman Cem Ozdemir mengatakan “tidak ada yang tersembunyi dari penghormatan serigala”. Simbol tersebut “melambangkan teror (dan) fasisme”, kata Ozdemir, salah satu politisi Jerman paling terkemuka dengan akar Turki, di X.
Sumber: World Football
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.