iSports.id — Dustin Poirier belum pernah menapaki rekor pertarungan selama hampir empat tahun. Peluang untuk menang dari kedua petarung, antara ia dengan Islam Makhachev masih sama-sama terbuka lebar. Keduanya sama kuat, dan apa pun bisa terjadi di oktagon.
Dustin Poirier telah mencetak penyelesaian atas Conor McGregor, Michael Chandler, dan Benoit Saint Denis. Banyak yang terkesan dengan performa Poirier pada guillotine choke, sebuah teknik penyerahan yang telah ia coba beberapa kali dalam kariernya yang termasyhur.
Baca juga: Dustin Poirier Mengungkapkan Betapa Berharganya Gelar UFC Baginya
Dustin Poirier sering terlihat melakukan manuver tersebut meskipun hal itu dapat menyebabkan dia berakhir pada posisi yang tidak menguntungkan. Dia mengatakan bahwa pelatihnya Mike Brown telah memperingatkan dia agar tidak memanfaatkan itu.
Dustin Poirier dengan Keyakinan Penuh Menghadapi Islam Makhachev
“Jangan menyerah pada posisi,” kata Poirier. “Itu adalah rekor yang berulang. Jangan melakukannya meskipun menurut Anda itu semakin ketat atau Anda memiliki perasaan yang baik, jangan menyerah. Apalagi untuk pria seperti Islam.
“Anda melepaskan posisi, Anda mungkin mencoba untuk bangkit kembali selama sisa ronde dan kalah dalam ronde tersebut. Atau menempatkan diri Anda di perairan yang lebih dalam dan masuk ke posisi yang lebih buruk dan berbahaya.
Baca juga: Islam Makhachev Tidak Setuju dengan Analisis McGregor
“Jadi saya harus memainkannya dan merasakan apa yang saya rasakan di sana, melihat bagaimana perasaan saya di sana, di posisi-posisi itu. Tapi aku mungkin akan melompatinya.” Terlepas dari leluconnya, Dustin Poirier sangat menyadari tantangan yang ada di depannya.
Rekor Kedua Petarung
Makhachev sering dibandingkan dengan Nurmagomedov, yang mengalahkan “The Diamond dengan kuncian pada tahun 2019. Mengingat kesamaan gaya mereka, ada alasan bagus untuk berpikir bahwa ia unggul 0-3 dalam perebutan gelar yang tak terbantahkan.
Jadi The Diamond tidak hanya kembali mengejar emas kelas ringan, ia juga mendapat kesempatan kedua untuk mengalahkan konsensus petarung terbaik di planet ini.
“Dia pesaing yang bagus,” kata Poirier. “Orang-orang yang datang dari Dagestan, seluruh tim, mereka bersaing keras. Mereka tetap berpegang pada rencana permainan. Mereka sangat ketat dalam cara bergerak dan sejujurnya saya tidak melihat banyak lubang.
Sumber: MMA Fighting
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.