Paris, Isports.id – Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara Eropa yang diduga berasal dari varian Omicron, sangat berdampak pada sepakbola. Seperti di Inggris yang mengalami beberapa penundaan pertandingan Liga Premiere dalam beberapa pekan terakhir. Di Prancis langkah pencegahan dilakukan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya dengan melakukan pembatasan jumlah penonton di stadion.
Prancis sendiri melaporkan sekitar 100 ribu kasus positif dalam beberapa pekan terakhir. Meningkatnya kasus tersebut disinyalir berasal dari varian Omicron yang menyebar secara cepat. Untuk mencegah lonjakan kasus, Perdana Menteri Prancis, Jean Castex memberlakukan pembatasan kegiatan serta pertemuan di ruang publik, termasuk pertandingan sepakbola.
Otoritas pemerintah Prancis menetapkan kapaistas maskimal hanya 5.000 penonton untuk setiap pertandingan olahraga di Prancis seperti Ligue 1. Otomatis hal tersebut berdampak pada jumlah keuntungan yang harus berkurang untuk setiap klub dari pemasukan tiket pertandingan akibat kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah klub Vannes, yang pada awal Januari mendatang akan menjamu Paris Saint Germain dalam turnamen Piala Prancis akan mengalami kerugian yang cukup besar. Di mana Vannes harus kehilangan keuntungan hingga 50 ribu Euro akibat pengurangan kapasitas penonton tersebut.
“Kebijakan ini tentunya sangat mengecewakan bagi kami, di mana kami harus mengorbankan sekitar 3.000 kursi di stadion untuk tim tamu dan menampung sekitar 500 pendukung PSG”, ujar presiden klub Vannes, Maxime Ray seperti yang dilansir Le Parisien. Ia menyebutkan bahwa sebenarnya momen melawan PSG bisa dijadikan “festival” terbuka bagi semua penduduk kota Vannes secara keseluruhan.
Prancis sendiri menjadi negara berikutnya di benua Eropa yang memberlakukan peraturan ketat seputar pembatasan kapasitas penonton di stadion pada bulan Desember ini. Jerman menjadi negara pertama yang memberlakukan pembatasan jumlah penonton di stadion. Saat ini Bundesliga menetapkan maksimal 15 ribu penonton mulai bulan Desember ini.
Pembatasan paling ketat dilakukan Liga Skotlandia. Di mana pihak penyelenggara hanya membatasi jumlah penonton hingga 500 orang saja selama periode Boxing Day hingga masa tahun baru mendatang, kebijakan yang diambil pihak Skotlandia merupakan pembatasan terketat di antara kompetisi sepakbola lainnya di benua Eropa.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.