Meskipun tidak nyaman dengan tunggangannya, Marc Marquez tetap berhasil menjadi kampiun di MotoGP Aragon. Marquez sangat berambisi menjadi juara di hadapan publiknya sendiri.
Alcaniz, isports.id – Marquez memulai balapan di Sirkuit Aragon dengan start pada urutan kelima. Tapi pembalap dari tim Repsol Honda ini mampu menyalip pembalap-pembalap yang ada didepannya hingga finis paling pertama.
Sepanjang balapan, Marquez mengaku sempat tidak nyetel dengan motornya. Dia pun sempat berpikir untuk main aman dengan mengincar finis di zona podium.
Tapi, bukan Marquez namanya jika tak mau ambil resiko. Dia terus menekan dan memilih tampil all-out untuk menjadi yang tercepat.
“Saya menghadapi balapan dengan mental untuk menang, saya tidak memulai dengan mental untuk finis kedua atau ketiga.”
“Fakta bahawa saya membalap di salah satu sirkuit favorit saya di kandang sendiri memberi saya motivasi ekstra untuk terus menekan sepanjang balapan,” ucap Marquez, mengutip laman Autosport.
“Ketika saya mengejar Lorenzo lagi saya bilang ‘oke sekarang waktunya menekan, waktunya menjaga kecepatan’ karena saya lihat Dani (Pedrosa) semakin cepat dan cepat,” lanjut Marquez.
“Di dalam pikiran saya ada satu hal yang saya pikirkan ‘perasaannya tidak bagus, kita harus menyelesaikan balapan’. Tapi sisi lain dalam diri saya berkata ‘di balapan kandang kamu harus mencoba, kamu harus menyerang’, dan kami melakukannya,” tambahnya.
Kemenangan di MotoGP Aragon memantapkan posisi Marquez di puncak klasemen pebalap dengan 224 poin, unggul 16 angka dari Andrea Dovizioso.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.