iSports.id – Dalam sebuah video yang viral memperlihatkan ONIC Kiboy mengalami cidera pada jarinya setelah pertandingan final pada M5 World Championship.
Kini ONIC Kiboy membeberkan tentang kondisi jari-jarinya yang mengalami kelelahan setelah mengikuti M5 World Championship.
Mengingat, ajang Grand Final M5 World Championship menjadi pertunjukan sinematik, merekam momen-momen dari tim pemenang hingga yang menghadapi kekalahan.
Meskipun ONIC harus mengakui kekuatan AP Bren, suasana sedih menyelimuti kamp ONIC.
Namun, dalam tengah kesedihan itu, ada aspek-aspek yang menarik perhatian para penggemar.
Salah satu pemandangan menarik adalah kondisi memburuknya tangan Kiboy setelah pertarungan grand final.
Ada kamera yang menangkap dan memperlihat kondisi jari tangan Kiboy mengalami suatu seperti gejala yang tidak biasa.
ONIC Kiboy Mengalami Cidera pada Jarinya Benarkah?
Dalam dunia Mobile Legends, tangan atau jari seorang pemain profesional sangat penting.
Bahkan bisa dikatakan sebagai anggota tubuh utama yang sering terlibat dalam permainan.
Meskipun penampilannya menunjukkan masalah serius, roamer ONIC ini menjelaskan bahwa kondisi tangannya bukanlah sesuatu yang perlu kalian khawatirkan.
Selama grand final, tangannya terasa kaku dan kesemutan, akibat kurangnya perawatan yang memadai selama berada Filipina.
Ketegangan bukanlah hasil dari tujuh pertandingan intens yang dimainkan, melainkan berasal dari durasi boot camp yang panjang sepanjang M5, membuat tangannya kurang optimal untuk grand final.
“Masalah tangan bukanlah sesuatu yang konstan; hanya saja pada saat itu tangannya kaku dan kesemutan. Saya melakukan fisioterapi dan pijatan untuk tangan saya. Ini bukan karena permainan yang panjang tetapi karena kita tinggal sebulan di Filipina tanpa perawatan yang memadai selama boot camp yang intens, tetapi semuanya masih dalam kendali;” ujar Koboy.
Kiboy memastikan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir tentang kondisi tangannya, menjamin semua orang bahwa mereka aman untuk terus bermain. Sang roamer, yang cerdas sejak awal, menekankan pentingnya kondisi tangan untuk sesi bermain yang panjang, mempromosikan kehadiran terapis.
Menurutnya, praktik semacam ini seharusnya diadopsi oleh banyak pemain profesional esports untuk mencegah cedera yang tidak diinginkan. Perjalanan menuju kemenangan mungkin intens, tetapi menjaga kesejahteraan pemain sama pentingnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.