EMPAT BULAN MENJELANG PIALA DUNIA DI INGGRIS, TEPATNYA PADA 20 MARET 1966, TROFI JULES RIMET YANG DIPAJANG DALAM SEBUAH ACARA DI WESTMINSTER CENTRAL HALL, LONDON MENGHILANG
iSports.id – Trofi jules Rimet merupakan piala yang diberikan kepada pemenang piala dunia sejak tahun 1930 hingga 1970. Pembuatan trofi ini didesain oleh pematung bernama Abel Lafleur, dan terbuat dari perak serta sepuhan emas 18 karat. Wujud trofi ini diambil dari dewi kemenangan Yunani, Dewi Nike.
Sebelum kejadian di Inggris pada 1966, Jules Rimet sempat hampir jatuh ke tangan rezim NAZI. Berawal dari Uruguay yang keluar sebagai juara dunia pada 1930, lalu berhak menyimpan trofi tersebut. Berselang empat tahun kemudian berpindah ke tangan Italia. Di tengah tengah Perang Dunia II, setelah pasukan sekutu menjungkalkan rezim fasis Mussolini, NAZI menguasai bagian semenanjung utara Italia.
Wakil presiden FIFA sekaligus Presiden Asosiasi Sepakbola Italia, Ottorino barassi, mengetahui keinginan NAZI merebut trofi Jules Rimet. Seketika itu juga ia menyelundupkan piala tersebut dari sebuah bank di Roma ke apartemennya. Barassi kemudian menyembunyikannya di dalam kotak sepatu yang ada di bawah tempat tidurnya. Pasukan NAZI yang curiga kemudian mengendus aksi Barassi ini, namun tidak menemukan apapun di apartemennya.
Jerman sendiri baru bisa menyentuh Jules Rimet tatkala Jerman Barat (Jerman kala itu) menjadi juara dunia pada tahun 1954. Trofi itu kemudian disimpan di Frankfurt. Seorang jurnalis foto, Joe Coyle, mengklaim bahwa ada ukuran yang berbeda dari Jules Rimet yang empat tahun berikutnya saat dibawa ke Swedia. Jules Rimet menurutnya lebih tinggi 5cm dan memiliki landasan piala yang berbeda dengan versi 1954. Namun atas hal ini tidak pernah diverifikasi apakah ada perubahan piala saat berada di Jerman.
baca juga : Sejarah berdarah Escobar
DITEMUKAN SEEKOR ANJING
Kembali lagi ke massa 1966, saat Jules Rimet hilang di Inggris. Kejadian ini mencoreng Inggris yang seakan tidak becus menjaga piala tersebut. Jules Rimet hilang bertepatan ketika ada acara di gereja dekat Central Hall. Dua penjaga dari Alsa Guard sudah disiapkan dalam mengamankan trofi legendaris ini, namun apalah daya sang piala telah raib. Kotak kaca yang digunakan untuk menyimpan trofi ini pecah. Para polisi juga mendapati pintu belakang gedung dirusak secara paksa.
Kasus ini kemudian diambil alih oleh Flying Squad milik Scotland Yard (skuat khusus menangani kejahatan teroganisir). Sehari setelah Jules Rimet menghilang, Chairman FA Joe Mears, mendapat telepon misterius mengatakan dia akan mendapat paket yang dikirimkan ke Markas Chelsea Football Club. Alangkah terkejutnya dia ketika paket ini dibuka ternyata berisi instruksi mengirimkan tebusan untuk Jules Rimet sebesar 15 ribu poundsterling dalam pecahan 1 dan 5 pound.
Instruksi ini juga dilengkapi dengan permintaan memuat iklan di baris Evening News. Jika kedua permintaan ini dikabulkan maka Jules Rimet akan dikembalikan. Inspektur Charles Buggy yang kemudian mengambil alih kasus ini membuat rencana dengan tidak memenuhi semua keinginan si pencuri.
Uang hanya ditempatkan pada bagian atas koper, sisanya adalah potongan koran bekas. Pada hari kesepakatan Buggy menyamar sebagai asisten Mears dan melakukan transaksi dengan pelaku. Namun ketika sang pelaku digiring ke tempat persembunyian, ia mencoba kabur walau akhirnya berhasil ditangkap.
Edward Betchley merupakan nama yang diakui oleh pelaku. Namun Edward tetap tidak mau memberi tahu di mana lokasi trofi Jules Rimet. Beberapa hari berselang keajaiban itu muncul. Seorang pria bernama David Corbett dan anjingnya, pickles, menemukan Jules Rimet.
Pickles yang sedang berkeliaran di semak-semak Beulah Hills mrmberikan tanda kepada David bahwa ia menemukan sesuatu. Ketika David membuka bungkusan itu, seketika itu ia tahu inilah trofi senilai 30 ribu poundsterling kala itu.
baca juga : seni bertahan Nesta
HILANG SELAMANYA
Kejadian sempat menghilangnya Jules Rimet mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk petinggi CBD (asosiasi sepak bola Brasil kala itu), Abrain Tebel. Tebel bahkan berani sesumbar, “Hal semacam itu takkan terjadi di Brasil”.
Seperti kata pepatah, karma itu memang ajaib. 17 tahun kemudian saat Piala Dunia 1970 di Meksiko, Brasil memenanglannya dan berkesempatan menyimpan Trofi Jules Rimet.
Sejak awal terdapat kesepakatan bahwa bagi sang pemenang Piala Dunia tiga kali berhak menyimpan trofi tersebut secara permanen. Nah Brasil yang meraih juara untuk ketiga kalinya berhak menyimpan Jules Rimet selamanya.
Selama belasan tahun trofi tersebut aman di Rio Janeiro. Namun akhirnya pada 1983, Jules Rimet benar-benar menghilang. Karma itu datang di tahun ke-13. Angka sial mewakili nasib sial.
Pencurian ini kemudian mengegerkan rakyat Brasil. Presiden CBF kala itu, Giulite Coutinho, sampai mengeluarkan permintaan publik agar rakyat Brasil bahu membahu mencarinya. Namun pada akhirnya tetap naas. Piala dewi kemenangan ini tidak ketahuan di mana rimbanya.
Hingga kini hilangnya Jules Rimet menjadi salah satu misteri terbesar sepak bola dunia.
Sumber : berbagai sumber
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.