AS, isports.id – Menurut presiden UFC, Dana White, juara kelas welter Robbie Lawler bisa berada di urutan berikutnya untuk bertemu dengan Tyron Woodley yang merupakan juara saat ini setelah memenangkan UFC 214 masing-masing.
Hal itu berarti Lawler tidak hanya meiliki kesempatan untuk membalas kekalahannya, tapi juga merebut kembali sabuk UFC kelas 170 pon dari orang yang mengalahkannya di UFC 201. Jika benar terjadi, maka Lawler (28-11 MMA, 13-5 UFC) tentu akan gembira dengan ide tentang gelar juara yang bisa direbut dalam waktu dekat, dan dia yakin melakukan pekerjaan dengan baik mengatasi perlawanan Donald Cerrone (32-8 MMA, 19-5 UFC).
“Saya tidak terlalu khawatir tentang itu,” kata Lawler seperti dikutp oleh situs resmi UFC (30/7/2017). “Saya perlu fokus pada diri sendiri, menjadi lebih baik dan memastikan saya dalam kondisi yang lebih baik. Jika saya dalam kondisi yang lebih baik dan bisa masuk bertahan selama 25 menit, saya pikir saya bisa menjadi yang terbaik di dunia. ”
Pertarungan terakhir Lawler sebelum kemenangan hari Sabtu, secara kebetulan merupakan kontrak untuk melawan Woodley. Sebelum itu, sang mantan juara terlibat pertarungan sengit melawan Carlos Condit dan petarung Bellator, Rory MacDonald.
Setelah absen selama setahun, kemenangan Lawler atas Cerrone tentu bisa membuktikan satu atau dua hal kepada mereka yang masih memiliki keraguan mengenai apa yang dimiliki si petarung berusia 35 tahun.
“Saya tidak terlalu peduli dengan apa yang orang katakan, atau pertanyaan atau apapun,” kata Lawler. “Saya melihat diri saya di cermin, dan saya mencoba untuk menjadi lebih baik. Saya merasa saya adalah kritik terburuk saya sendiri, dan hanya itu yang penting.”
Sementara Lawler akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang, ia terlihat kesulitan melawan Cerrone (sebagaimana dibuktikan oleh papan skor 29-28) yang mencerminkan kekalahan diputaran kedua. Dan, sebanyak yang bisa dia lakukan untuk menyesuaikan diri dan meraih kemenangan di final, Lawler tidak senang dengan penampilannya secara keseluruhan.
“Saya memenangkan yang pertama, meraih yang ketiga,” Lawler menambahkan. “Saya harus semaksimal mungkin mengunci lawan. Anda tidak mungkin berharap juri bisa memberikan poin lebih, itu tergantung pada usaha keras Anda.
“Saya akui bahwa kecewa dengan penampilan saya. Merasa seperti seharusnya saya bisa berbuat lebih banyak, dan hanya itu saja.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
