iSports.id – Perjalanan yang sangat luar biasa dari Morph GPX sebagai perwakilan Indonesia dalam PUBG Mobile Global Championship 2023.
Sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia, tim dari bawahan komando Rusli “Bobohoo” Jaya telah menjadi ancaman serius bagi para pesaingnya.
Mereka berhasil mengatasi tantangan dari tim-tim terbaik dari wilayah SEA, Cina, Eropa, dan LATAM.
Sehingga, Morph bermain dengan semangat “nothing to lose” demi mengejar impian menuju Grand Final pada Istanbul, Turki.
Pertanyaannya, bagaimana pelatih utama, Adhim “Adhim” Hilmi, membimbing tim ini. Sehingga dapat menjadi tim Kuda Hitam pada Grup RED?
Morph GPX tampil menggila pada PUBG Global Championship 2023
Langkah Morph bukan tanpa ujian. Adhim mengakui bahwa timnya masih memiliki celah pada beberapa peta, kecuali Miramar yang sudah mereka kuasai dengan sangat baik.
Pada peta seperti Sanhok dan Erangel, Adhim menjelaskan bahwa anak-anak asuhnya masih dalam proses mencari gaya permainan dan ritme yang tepat.
“Kami memang belum menemukan ritme Sanhok dan Erangel, tetapi kami akan terus mencoba menyesuaikan gaya permainan agar mendapatkan ritme yang pas pada kedua peta tersebut. Insya Allah, kami ingin tampil tanpa cela pada setiap match day-nya,” ucap Adhim.
Berbicara tentang perangkat PMGC 2023 yang menguji ketangguhan para pemain, Adhim mengakui bahwa hal itu bukan penghambat bagi GPX.
Adhim menambahkan bahwa anak-anak asuhnya memiliki mindset yang positif dalam menghadapi perangkat yang digunakan dalam PMGC 2023 kali ini.
“Soal perangkat tidak menghambat kami karena semua perangkat sama rata. Semuanya kembali pada mindset mereka; jika mereka merasa tidak nyaman, pasti bermain juga tidak nyaman, tidak peduli perangkat apa yang digunakan,” tambahnya.
“Hanya karena mereka berpikir bahwa semuanya nyaman, mereka cepat beradaptasi,” tutur sang pelatih.
Selain itu, sebelum menghadapi Final Day Group Stage RED, Adhim menegaskan bahwa Morph akan terus melakukan peningkatan dan perkembangan.
Sebagai pelatih, ia menekankan pentingnya memiliki mentalitas yang kuat kepada Bobohoo dan kawan-kawan agar pada akhirnya, Morph dapat melangkah ke dalam top 3 tim terbaik.
Pada sisa match day, mereka akan terus mencoba memperbaiki hal-hal yang masih kurang, seperti permainan pada peta Sanhok dan Erangel.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.