Bhayangkara FC sukses menggasak Mitra Kukar dengan skor 4-1 dalam lanjutan pertandingan Liga 1 Indonesia pekan ke-16 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jumat (21/07).
Bekasi, isports.id – Bermain sebagai tuan rumah, Bhayangkara FC langsung melancarkan tekanan di menit-menit awal babak pertama. Kesempatan pertama berhasil di raih oleh Wahyu Subo Seto. Namun sayang, tendangannya masih belum tepat sasaran.
Tekanan terus diberikan oleh kubu tuan rumah. Alhasil, pada menit ke-14 Otavio Dutra mampu membuat Bhayngkara FC unggul 1-0 atas Mitra Kukar.
Tapi Mitra Kukar yang bermain menunggu, berhasil menyamakan kedudukan pada emnit ke-33 lewat sundulan Marclei Santos setelah menerima umpan silang dari Anindito Wahyu. Skor pun menjadi 1-1.
Laga menjadi semakin seru. Kedua tim saling serang di sisa waktu babak pertama. Tapi hingga paruh pertama usai skor tetap imbang 1-1.
Selepas jeda, Bhayangkara FC kembali tampil menyerang. Tekanan ke daerah pertahanan Mitra Kukar terus digalang oleh Firman Utina dan kolega.
Pada menit ke-54, Mitra Kukar harus menerima hukuman penalti setelah pemainnya, Jorge Gotor melanggar Paulo Sergio di kotak terlarang.
Paulo Sergio yang menjadi algojo tendangan penalti berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, skor berubah menjadi 2-1.
Unggul satu gol tak membuat Bhayangkara FC menegndurkan serangan. Pada 10 menit jelang berakhirnya pertandingan mereka dapat mencetak dua gol tambahan melalui pemain naturalisasi, Guy Junior di menit ke-81 dan 86. Skor 4-1 menjadi hasil akhir pada pertandingan ini.
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy mengakui sangat beruntung mempunyai skuat yang cukup bagus. Hal tersebut terbukti mujarab berkat keberhasilan Guy Junior mencetak dua gol saat datang dari bangku cadangan.
“Sebelum laga saya sudah punya feeling Guy bakal jadi pergantian penting di laga ini, dan itu terbukti.”
“Guy Junior juga datang pada waktunya, dan sukses buat dua gol. Hari yang bagu buat kami,” ucap Simon dalam konferensi pers usai laga.
Sedangkan, pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra menyatakan bahwa hukuman penalti yang didapat oleh anak asuhnya sangat mengganggu meltal para pemainnya.
“Penalti tadi mengubah mentalitas pemain dilapangan, sehingga kehilangan konsentrasi dan sentuhan. Tapi bukan itu yang menjadi factor. Yang utama bagaimana kami harus membenahi lagi mental pemain ketika hal seperti itu menimpa tim kami,” sesal Jafri.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.