Manajemen Arema FC memastikan tidak memikirkan lagi perburuan gelar juara Liga 1 Indonesia 2017 setelah mereka makin tercecer dari persaingan di papan atas, dan kini hanya berusaha menjauhi zona degradasi.
Malang, isports.id – Saat ini Arema berada di peringkat ketujuh dengan nilai 34, terpaut 12 angka dengan pemuncak klasemen Bhayangkara FC. Sementara dengan tim yang berada di posisi teratas zona degradasi, Perseru Serui, Arema berselisih 15 poin.
Manajer umum Arema Ruddy Widodo mengatakan, posisi tiga besar atau lolos ke Asia yang ditargetkan di awal musim pun mulai jauh untuk dipenuhi. Karena itu, Arema sudah merancang skema untuk musim depan.
“Dengan kondisi saat ini, kami juga harus realistis. Poin dengan peringkat bawah masih dekat. Kami menyelamatkan diri dulu dari degradasi, baru kemudian memburu target lain jika performa tim ini sudah stabil,” imbuh Ruddy.
“Poin untuk aman dari degradasi adalah 40. Saat itu ini dulu yang kami tagetkan. Kami sudah menyusun kerangka tim untuk musim depan. Banyak pengalaman yang didapatkan dari satu musim kali ini.”
Ruddy menambahkan, kegagalan Arema bersaing di papan atas disebabkan kesalahan melakukan belanja pemain. Keberhasilan menjadi juara turnamen pramusim Piala Presiden 2017 membuat Arema tidak mendeteksi kelemahan.
“Ketika kami menjadi juara di Piala Presiden dan juga Trofeo Bhayangkara, kami sedikit terlena, sehingga melakukan rekrutan yang kurang maksimal. Salah satunya adalah posisi belakang,” jelas Ruddy
“Kami hanya punya tiga pemain, dan itu sangat kurang sekali. Kemudian saat pemain kami mengalami cedera dan larangan bermain, kami benar-benar kesulitan. Dengan sisa 11 pertandingan, kami harus menyelamatkan musim ini dengan hasil yang maksimal dengan kondisi skuat yang kurang maksimal,” pungkasnya
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
