Bhayangkara FC main sangat geragas di kandang Persegres Gresik United setelah menang telak 5-0 dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Petrokimia, Gresik, Sabtu (26/08) malam.
Gresik, isports.id – Tim tamu tampil dominan dengan terus mencoba mengacak-acak daerah pertahanan Persegres. Namun tuan rumah ingin memberikan pembuktian kepada fans setianya, mereka bermain nothing to lose.
Tetapi, saat laga baru berjalan sembilan menit. Penyerang Bhayangkara FC asal Montenegro Ilija Spasojevic sanggup merobek jala gawang Persegres. Setelah berhasil memaksimalkan umpan Firly Apriansyah.
Ketinggalan satu gol membuat Laskar Joko Samudro, coba lakukan tekanan. Tapi masih selalu kandas di barisan pertahanan Bhayangkara FC.
Malahan, Bhayangkara FC bisa cetak gol keduanya melalui Guy Junior pada menit ke-12.
Gol tersebut membuat The Guardian semakin bersemangat. Penguasaan bola selalu dikuasai oleh Lee Yu-Jun dan kolega. Hingga akhirnya, Paulo Sergio bisa tambah gol di menit ke-29. Skor 3-0 menutup paruh pertama bagi keunggulan sang tamu.
Selapas turun minum, anak-anak Bhayangkara FC makin agresif dalam menyerang. Persegres pun sangat kedodoran untuk mengembangkan permainan.
Winger mungil Ilham Udin Armaiyn sukses menambah gol bagi Bhayangkara FC. Berawal dari umpan Paulo Sergio pada menit ke-57, eks penggawa timnas U-19 ini berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
Defisit empat gol, membuat tuan rumah kebingungan. Upaya serangan yang di buat selalu gagal dan dapat dipatahkan oleh kubu Bhayangkara FC.
Keganasan The Guardian belum berakhir, menit ke-77. Otavio Dutra melesakkan gol kelima.
Di sisa waktu yang ada, Persegres mencoba memperkecil kedudukan. Tapi usahanya masih belum berhasil.
Hingga berakhirnya laga, skor 5-0 untuk kemenangan Bhayangkara FC.
Pelatih Persegres Gresik United Hanafi mengaku tida puas dengan dua pemain asing barunya, Yusuke Kato dan Sasa Zecevic. sang arsitek menganggap bek asal Serbia serta gelandang Jepang tersebut belum menyatu dengan tim.
“Saya lihat, permainan Kato juga belum menyatu dengan tim,” ucap Hanafi.
“Sementara Sasa, haris banyak komunikasi lagi.”
“Sebab kemarin datang dari Bandung nggak latihan, dan hanya latihan sekali saat coba lapangan, ini jelas masalah besar,” tegas Hanafi.
Sementara itu, pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy merasa prihatih dengan kondisi yang Persegres saat. Menurutnya para pemain Laskar Joko Samudro tetap tampil profesional walaupun laga mesti di boikot oleh para suporter.
“Karena dengan situasi yang lagi seperti ini, tanpa pendukung yang boikot untuk tidak datang ke stadion, mereka tetap fight dan kerja keras dari awal hingga akhir pertandingan,” ungkap Simon.
“Padahal ketika saat datang pertama kali ke sini, saya punya ekspektasi stadion bakal penuh oleh penonton, tapi ternyata tidak,” tambah mantan juru taktik timnas Filipina ini.
Berkat hasil ini, Bhayangkara FC sangat nyaman di papan atas dan menjaga persaingan dengan klub lima besar lainnya, saat ini The Guardian mengumpulkan 40 dari 21 laga yang sudah dijalani. Sedangkan Persegres Gresik United masih akrab dengan posisi terbawah.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
