iSports.id – BTR Uhigh, seorang pemain terkemuka asal Malaysia, masih menjalani kariernya di Indonesia bersama tim Bigetron Red Villains hingga saat ini.
Saat tahun 2023 hampir berakhir, BTR Uhigh telah menjalani perjalanan karier bersama Bigetron Esports selama hampir 2 tahun.
Perjalanannya bersama Bigetron telah melalui berbagai fase, dimulai dari waktu dia bergabung dengan Bigetron Red Aliens, kemudian dipinjamkan ke Geek Fam, dan kembali ke Bigetron Red Villains.
Dengan keahliannya yang luar biasa, BTR Uhigh terus memberikan kontribusi signifikan bagi Bigetron dalam dunia kompetitif PUBG Mobile, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.
Kisah karier BTR Uhigh di Indonesia
Lalu, mengapa ia memilih untuk menjalani karier di Indonesia? Apakah ada alasan khusus yang membuatnya tetap setia bermain untuk Bigetron dalam kompetisi?
Dalam sebuah Podcast di saluran YouTube PUBG Mobile Indonesia, BTR Uhigh menjelaskan alasannya memilih berkarier di Indonesia. Sebelumnya, Uhigh telah bersinar bersama Tim Secret dalam beberapa musim di dunia PMPL Malaysia sebelum bergabung dengan Bigetron.
Menurut Uhigh, alasan utama memilih Indonesia sebagai tempat berkarier adalah karena kemiripan bahasa dan kedekatan dengan para pemain Indonesia.
“Iya, kenapa saya memilih Indonesia daripada negara lain? Pertama, bahasanya tidak terlalu berbeda, dan saya sering bermain bersama pemain-pemain Indonesia saat saya masih di Tim Secret, seperti pemain-pemain dari Alter Ego/Aerowolf dan BTR (pada masa itu),” ujarnya.
Selain itu, ia merasa bosan dengan kompetisi di Malaysia. Oleh karena itu, ia ingin mencoba tantangan baru dengan berkarier di Indonesia.
Keputusan ini kemudian mendapat sambutan dari CEO Bigetron Esports, Edwin “Starlest” Chia, yang merekrutnya pada pertengahan tahun 2021.
“Di Malaysia, saya merasa bosan dan tidak ada tantangan lagi. Saya ingin suasana yang baru, dan saya mendapat tawaran dari Ko Ed untuk bergabung dengan Bigetron,” tambahnya.
Sebagai seorang pemain yang “merantau” di Indonesia, Uhigh telah menjalani hampir 2 tahun jauh dari rumah. Ia mengaku merindukan suasana rumah dan kampung halaman di Malaysia, serta teman-teman dan keluarganya.
“Pertama kali saya menjalani karier ini, dalam dua tahun pertama, saya belum merasakan rasa rindu akan rumah. Saya masih sangat semangat pada saat itu. Namun, belakangan ini, saya mulai merasakan kerinduan, merindukan teman-teman di Malaysia, keluarga di Malaysia, karena saya sudah lama tidak bersama mereka,” ujarnya.
“Dalam usia saya saat ini, saya ingin lebih dekat dengan mereka,” tambahnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.