iSports.id – Pemain baru Liverpool, Darwin Nunez sempat menghebohkan para pecinta sepakbola, terutama para Liverpudlian dengan 4 gol dan penampilan apiknya. Ia berhasil mencetak 4 angka hanya selama kurang dari 45 menit di Red Bull Arena saat menghadapi RB Leipzig (22/7).
Kepiawaian Darwin Nunez tersebut juga ia tampilkan saat melawan Manchester City pada ajang perebutan juara Community Shield beberapa hari lalu. Ia turut menyumbang gol yang mempermalukan The Citizens dengan skor 3-1 bagi kemenangan Liverpool.
Berkatnya, banyak fans yang penasaran mengenai sosok pria Uruguay tersebut. Kali ini, redaksi akan sedikit mengulas tentang siapakah Darwin Nunez serta masa lalu yang pernah ia alami.
Baca juga: Aymeric Laporte Bakalan Absen Bela Manchester City Hingga September
Sosok Pemain Baru Darwin Nunez
Memiliki nama lengkap Darwin Gabriel Nunez Ribeiro, lahir pada tanggal 24 Juni 1999 di Artigas, Uruguay. Ia menempa skill sepak bolanya di akademi penarol dan bermain untuk klub tersebut pada tahun 2017, meski sebelumnya ia juga bermain di Almeria. Pada tahun 2020, ia dipinang oleh Benfica hingga 2022.
Siapa sangka, sosok pemain muda brilian yang memiliki potensi menjadi legenda tersebut sempat memiliki masa lalu yang menyedihkan. Darwin Nunez tidak lahir di keluarga yang kaya, melainkan ia hidup bersama lingkungan yang berjuang untuk mencukupi kebutuhan mereka.
Dalam sebuah perbincangan pers, ia mengatakan bahwa ia pernah tidur dalam keadaan sangat lapar. Namun, itu bukanlah hal yang membuatnya bersedih ketika mengingat kembali masa kecil. Hal yang paling membuatnya sedih adalah ketika mengingat ibunya yang lebih sering kelaparan.
Baca juga: Sadio Mane Targetkan Lebih Banyak Gelar Bersama Bayern Munich
“Saya pernah tidur dengan keadaan sangat lapar. Namun, ibulah yang paling sering tidur kelaparan. Beliau memastikan aku dan adikku supaya makan terlebih dahulu, sementara ia tidak makan. Aku tentu tidak akan pernah melupakan ingatan ini, dari mana asalku,” kata Darwin Nunez.
Ibunya merupakan seorang penjual botol yang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Beliau banyak berkorban untuk mendukung anaknya saat ingin bermain sepakbola, bahkan untuk membeli sepatu.
Sementara ayahnya bekerja di bidang konstruksi, juga berjuang untuk membeli makanan dan kebutuhan mereka sehari-hari.
Sumber: Berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.