SELAMAT TINGGAL TANGO
Berakhir sudah petualangan Gonzalo Higuain bersama tim Tango. Striker Chelsea ini memutuskan pensiun membela negaranya. Keputusan ini diambil Higuain pada kamis (28/3/2019). Il Pipita mengaku ingin fokus berkarier di level klub. Dilansir dari Fox Sports, pria 31 tahun ini menyebutkan bahwa apa yang dilakukanya untuk timnas dirasa sudah selesai.
“Saya pikir sudah selesai. Setelah berpikir lebih dalam, waktu saya telah habis” – Gonzalo Higuain
Lebih lanjut Higuain juga mengungkapkan bahwa ia juga ingin meluangkan waktu lebih bersama keluarganya. “Saya ingin menikmati waktu bersama keluarga dan diri sendiri. Ini kebahagiaan untuk banyak orang, dan mungkin tidak banyak bagi yang lain. Ya, waktu saya sudah habis. Jadi Anda bisa berhenti mengkhawatirkan apakah ada saya atau tidak di (di timnas Argentina),” ujarnya.
Il Pipita mulai membela Tango sejak 2008, atau tepatnya ketika ia memulai di level U-23. Baru pada 2009 ia dipanggil oleh tim senior Albiceleste. Bersama Tim Tango senior, Higuain sudah tampil sebanyak 75 kali dan mencetak 31 gol. Ia menjadi top skor keenam Argentina dibawah Diego Maradona (34 gol).
Untuk urusan trofi, hasil minor menjadi catatan untuk dirinya. Belum satu pun trofi yang ia sumbangkan untuk Argentina. Capaian terbaiknya adalah membantu negaranya menjadi runner up Piala Dunia 2014 serta dua kali runner up Copa America pada 2015 dan 2016.
TIDAK ROMANTIS DENGAN TANGO
Higuain sering dituding sebagai salah satu biang kerok kegagalan Argentina, termasuk di Piala Dunia. Memang hubungan Higuain dengan timnas Argentina terbilang tidak berjalan mulus. Hal ini ditandai dengan kesalahan fatal di Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015, yang menyebabkan bakatnya dipertanyakan.
Catatan gol terakhirnya lebih miris lagi, Il Pipita terakhir mencetak gol untuk tim Tango pada 2016 ke gawang Peru di kualifikasi piala dunia 2018. Sedangkan di Piala Dunia 2018 (Rusia) dia gagal mencetak gol sama sekali seiring dengan tersingkirnya Albiceleste di babak 16 besar oleh Prancis. Sejak saat inilah Higuain seolah diabaikan oleh pelatih Argentina berikutnya, Lionel Scaloni.
Scaloni lebih memilih Mauro Icardi, Lautaro Martinez serta duet superliga Dario Benedetto dan Mattias Suarez. Higuain seolah terpinggirkan dari squad, padahal dia masuk dalam jajaran penyerang top Eropa.
“Kami dicap gagal karena main di tiga final dan tidak memenangkannya satu pun. Bagi saya, ini hal lain tetapi sekarang biarkan saja mereka mengurus pemain baru. Banyak orang yang lebih senang mengkritik ketimbang mendukung,” ungkap Higuain. Atas keputusannya ini mantan striker Real Madrid ini juga sudah mengungkapkan nya kepada pelatih Scaloni dan ia menerima keuputusanya tersebut.
baca juga : Sejarah berdarah Escobar
Sumber : berbagai sumber
Foto : berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.