LONDON – Chelsea urung berpesta dan pawai perayaan atas keberhasilannya meraih gelar juara Premier League musim ini. Hal ini dilakukan demi menghormati insiden bom yang menimpa kota Manchester.
Klub berjuluk The Blues sejatinya akan menggelar pawai perayaan di jalanan kota London pada Minggu (28/05/2017). Namun niatan tersebut dibatalkan karena adanya serangan bom di konser Ariana Grande di Manchester.
Untungnya serangan tersebut terjadi pada saat konser telah berakhir. Namun aksi bunuh diri yang pelakunya diketahui bernama Salman Abedi, membuat korban jiwa sebanyak 22 orang. Selain itu, puluhan masyarakat yang berada di seputaran lokasi insiden juga terkena dampaknya.
Para punggawa Chelsea merasa tidak pantas jika merayakan prestasi yang mereka capai tahun ini. Tim asuhan Antonio Conte ini mengkhawatirkan adanya serangan susulan apabila tetap merayakan kemenangan.
“Kami turut prihatin dengan para korban, keluarga serta teman-teman mereka. Adanya kejadian tragis ini membuat kami merasa tidak pantas untuk menggelar pawai. Adanya ancaman keselamatan meningkat setelah insiden kali ini, manajemen klub memutuskan untuk tidak menggelar pawai. Kami yakin ini merupakan tindakan yang benar,” ucap pihak Yamaha melalui siaran persnya.
Meskipun konser telah usai, ledakan bom bunuh diri tetap memakan korban. Hal ini dikarenakan pelaku meledakkan diri cukup dengan penonton yang ingin keluar area konser.
“setelah berkonsultasi dengan Kepolisian, Dewan Kota dan pihak berwenang lainnya. Namun kami tidak ingin melakukan cara apapun guna memanfaatkan sumber Daya Manusia (SDM) untuk urusan seperti ini,” kata pihak Yamaha.
Tidak hanya itu, demi memberikan penghormatan bagi para korban, Chelsea juga meggunakan pita hitam pada setiap pemain di laga final FA melawan Arsenal.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.