Persikad Depok gagal memanfaatkan status tuan saat harus menjamu Cilegon United, kedua tim hanya mampu bermain imbang dengan skor 0-0. Dalam lanjutan pertandingan Liga 2 Indonesia 2017 pekan ke-9 di Grup 2. Bermain di Stadion Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (27/07) sore.
Depok, isports.id – Partai antara Persikad Depok berhadapan Cilegon United sangatlah ketat sejak peluit babak pertama dibunyikan oleh wasit. Kedua kesebelasan saling jual beli serangan.
Cilegon United yang bertindak tim tamu lebih agresif dalam menciptakan peluang. Mereka memiliki banyak kesempatan untuk membongkar pertahanan Persikad Depok. Namun sayang, masih belum bisa membobol gawang Persikad Depok yang di kawal oleh, I Putu Pager Wirajaya.
Klub kebanggan masyarakat Depok ini juga sesekali melakukan serangan balik melalui motor serangan mereka sekaligus kapten kesebelasannya, Ade Suhendra. Tapi, upayanya juga belum menghasilkan gol.
Hingga babak pertama usai hasil 0-0 tetap menghiasi papan skor di stadion.
Selepas jeda, Persikad Depok maupun Cilegon United coba lebih aktif lagi dalam membangun serangan. Cilegon United yang sangat ingin memetik poin penuh agar bisa mengamankan posisi mereka di klasemen terus menerus menggempur lini belakang Persikad Depok.
Di pertengahan babak kedua, tensi laga semakin memanas dan membuat wasit harus lebih tegas dalam memimpin pertandingan.
Menjelang pertandingan bubar Cilegon United sempat mengancam melalui Rinto Ali tapi penetrasinya masih bisa dimentahkan oleh para pemain bertahan Persikad Depok.
Sampai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan skor 0-0 harus puas di terima oleh kedua kubu.
Pelatih Persikad Depok, Liestiadi, menerangkan tentang buruknya penyelesaian akhir skuatnya. Ia mengganggap para pemainnya tidak bisa memanfaatkan umpan panjang yang sudah tercipta. Tapi, ia memuji penampilan lini belakangnya yang bermain sangat disiplin.
“Sangat-sangat kecewa karena target kita memang tiga poin tapi dapat satu poin kita sudah syukuri. Secara permainan anak-anak sudah bagus terutama dalam hal organisasi bertahan,” papar Liestiadi dalam jumpa pers usai laga.
“Kita tidak bisa paksakan skill pemain-pemain yang baru terjun untuk main di Liga 2 dengan bagus. Mereka bukan David Beckham atau apa. Tapi mereka sudah berusaha dan tadi secara permainan saya senang anak-anak dalam merebut bola, membombardir, dan secara ball posseisson kita lebih unggul dari Cilegon.”
Eks arsitek Persipura Jayapura ini juga menambahkan bahwa Cilegon United merupakan tim yang bagus karena di isi oleh para pemain yang berpengalaman.
“Tapi seperti diketahui Cilegon United adalah tim yang kuat dan di isi oleh pemain bagus tapi tim kita bermain spartan, tapi bukan itu alasan kami karena secara statistik dan defence organization kita lebih unggul. Dan kita sangat kecewa,” lanjut Liestiadi.
Liestiadi juga enggan berbicara banyak mengenai wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Menurutnya wasit sudah baik dalam menjalankan tugasnya. Dan ia hanya menambahkan bahwa wasit di Indonesia perlu teknologi tambahan agar lebih mudah dalam membuat keputusan.
“Saya enggan berkomentar tentang wasit. Yang jelas wasit yang memimpin pertandingan sudah bagus. Kalau untuk rencana wasit asing itu bagus. Tapi, wasit yang ada di Liga 1 dan Liga 2 sudah bagus cuman hanya butuh kejujuran dan teknologi tambahan seperti VAR,” tutup Liestiadi.
Sedangkan, pelatih kiper Cilegon United, TB Hidayatulloh, mengeluhkan kinerja wasit yang kurang klop dalam membuat keputusan. Tapi ia mengaku puas dengan hasil yang sudah di dapat karena tim Cilegon United menargetkan mendapat poin saat bertandang ke Depok.
“Wasit dan AW (Asisten Wasit) kurang sinkron jadi seperti kurang cocok. Tapi, target kita dapat poin walaupun bukan tiga poin,” imbuh Hidayatulloh.
Lebih lanjut, Hidayatulloh menjelaskan tentang pergerakan Cilegon United di bursa transfer putaran kedua. Klubnya masih kesulitan untuk mencari pemain yang sesuai dengan kebutuhan akibat berbagai alasan. Kesebelasan asal Provinsi Banten tersebut sempat memberikan pernyataan perihal perekrutan Zulham Zamrun.
“Kita butuh stopper tapi saat ini kita sulit cari pemain. Ada pemain istilahnya bagus tapi dia tidak ikut kompetisi. Ada juga pemain lain yang surat keluarnya di tahan oleh klub lamanya. Tersu rencana Zulham (Zamrun), memang dia sudah pernah ada berada di Cilegon,” jelas Hidayatulloh.
Hingga pekan ke-9, Cilegon United masih menduduki posisi kedua di Grup 2 dengan koleksi 17 poin. Sementara itu, Persikad Depok terpuruk di urutan ke-7 dengan raihan delapan poin.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.