Sriwijaya FC kembali meraih hasil imbang saat bermain di kandang sendiri dalam menjalankan pertandingan Liga 1 Indonesia 2017 menghadapi Perseru Serui. Bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Rabu (02/08) malam, kedua tim sama-sama gagal mencetak gol.
Palembang, isports.id – Jalannya laga sebenarnya mampu dikuasai oleh para penggawa Sriwijaya FC. Tetapi, bermacam-macam usaha yang sudah dilakukan Rudolof Yanto Basna dan kolega sama sekali belum bisa membuahkan hasil hingga babak pertama usai.
Selepas turun minum, permainan masih sama seperti pada babak pertama. Perseru Serui tetap bermain disiplin dalam bertahan dan sesekali coba bangun serangan balik. Sedangkan Sriwijaya FC sangat berhasrat bisa membongkar lini belakang Perseru Serui.
Pada menit ke-58, Laskar Wong Kito sebenarnya mendapat kesempatan untuk mencetak gol. Namun sayang, tembakan penalti Beto Goncalves masih sanggup digagalkan oleh kiper Perseru Serui, Sukatso Efendi.
Sriwijaya FC pun tetap menampilkan performa ofensif. Sementara itu, Perseru Serui terus berupaya membentengi jantung pertahanannya.
Petaka sempat menimpa Perseru Serui di menit ke-69, ketika salah satu pemainnya, Boman Aime harus menerima kartu kuning kedua dan membuatnya mandi lebih cepat.
Unggul jumlah pemain, membuat Sriwijaya FC tampil lebih sporadis. Tapi, hingga laga usai skor imbang 0-0 menjadi hasil akhir yang harus diterima kedua kubu.
Dengan hasil ini, membuat Sriwijaya FC masih menempati urutan ke-15 dengan koleksi 21 poin, sementara Perseru Serui menempel dibawahnya dengan raihan poin 15.
Pelatih caretaker Sriwijaya FC, Hartono Ruslan menyesalkan tentang perbuatan para pemain Perseru Serui yang sering mengulur-ulur waktu dengan cara meminta perawatan dari tim medis, ia juga menambahkan perihal taktik tim tamu yang hanya bermain bertahan terus-menerus.
“Kami hampir sepanjang 90 menit mengurung mereka. Mereka hanya bertahan, dan bertahan tersu, kami sulit membongkar mereka,” jelas Hartono.
“Apalagi kami juga terganggu oleh para pemain mereka yang suka tiduran di lapangan.”
“Saat kami mulai menekan terus, pemain lawan tidur lagi. Akhirnya terganggu juga konsentrasi kami,” lanjut Hartono.
Sementara itu, pelatih Perseru Serui, Agus Yuwono, cukup bangga dengan hasil yang diperoleh. Walaupun, mereka harus menerima hukuman penalti dan bermain dengan sepuluh pemain saat laga tersisa 23 menit lagi.
“Ini cukup penting, apalagi kami di laga tadi mendapat kartu merah serta penalti. Tetapi hasil akhir, kami tetap dapat pertahankan skor 0-0,” ungkap Agus.
Dia pun membeberkan tentang perilaku Boman Aime saat melepas baju dan berbuah kartu kuning kedua baginya. Menurutnya itu sudah aturan baku yang seharusnya dipatuhi.
“Sebenarnya ini sudah aturan yang baku. Apa yang diperbuat, akibatnya seperti itu. Jadi buka baju seperti yang diakukan Boman jelas tidak boleh,” tambah Agus.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
