Mantan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl angkat bicara soal regulasi marquee player di Indonesia, menurutnya marquee player tak bisa memajukan sepakbola Indonesia karena marquee player hanya dapat menguntungkan media dan fans saja.
Di kutip melalui SBS, pelatih berkebangsaan Austria ini menyatakan. “Itu (marquee player) mungkin sangat menarik untuk fans dan media. Tapi saya tidak yakin pemain besar yang berlaga akan membantu sepakbola Indonesia. Mereka menarik banyak uang dari klub-klub Indonesia dan mereka bisa pergi kapan pun mereka mau.”
Riedl juga menyoroti bahwa sejumlah pemain berlabel bintang tersebut akan menemui kesulitan bermukim di Indonesia, salah satunya ialah masalah fasilitas yang ada di Indonesia saat ini sangat berbeda dengan yang ada di luar negeri.
“Fasilitas di Indonesia, contohnya ruang ganti, lapangan latihan, dan stadion masih kurang. Jadi sebagai contoh, mereka datang dari Chelsea ke Indonesia maka mereka akan merasakan perbedaan,” tutup mantan Pelatih Timnas Laos ini.
Dari 18 kontestan Liga 1 Indonesia, sebanyak 15 tim menggunakan jasa marquee player, hanya tiga tim saja yang tidak mengambil keuntungan dari regulasi marquee player, tim tersebut ialah duo Papua, Persipura Jayapura dan Perseru Serui serta satu lagi adalah Persegres Gresik United.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.