iSports.id – ATF, kapten dari Team Falcons, mengejutkan dunia Dota 2 dengan aksinya yang tidak sopan dan beracun selama turnamen BetBoom Dacha 2024 Dubai. Pemain asal Yordania itu menolak untuk berjabat tangan dengan rekan setimnya sendiri, Malr1ne, setelah memenangkan game pertama melawan Virtus.pro.
Selain itu, ia juga melecehkan tim lawan dengan menjatuhkan Mantle of Intelligence di depan fountain mereka, seolah-olah mengatakan bahwa mereka tidak punya kecerdasan.
Aksi sang pemain ini menuai banyak kritik dan kontroversi dari komunitas Dota 2, baik dari pemain profesional, caster, maupun penggemar.
Banyak yang menganggap bahwa sang pemain tidak menghormati lawan dan rekan setimnya, serta merusak citra dan sportivitas dari olahraga elektronik.
ATF tolak jabat tangan di BetBoom Dacha 2024
Beberapa orang bahkan membandingkan perilaku ATF dengan Quinn dan Ceb, dua pemain yang juga terkenal karena sikap toxic mereka.
Namun, ada juga yang membela dan memuji sang pemain, dengan alasan bahwa ia hanya menunjukkan emosinya yang jujur dan tidak berpura-pura.
Mereka menganggap bahwa ATF adalah salah satu pemain Dota 2 paling berbakat dan inovatif, yang mampu membawa Team Falcons menjadi salah satu tim terkuat di dunia.
Mereka juga menilai bahwa aksi sang pemain adalah bagian dari strategi psikologis untuk mengganggu konsentrasi dan mental lawan.
Apapun pendapat masing-masing orang, tidak dapat dipungkiri bahwa ATF adalah salah satu pemain Dota 2 paling menarik dan kontroversial saat ini.
Ia selalu mampu menciptakan drama dan wacana yang menghibur dan memicu perdebatan.
Pertanyaannya adalah, apakah ATF akan terus melanjutkan aksi-aksinya yang beracun, atau apakah ia akan berubah menjadi pemain yang lebih sopan dan profesional?
Tentunya, persoalan soal ATF ini menjadi salah satu momen menarik yang ada di Dota 2.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.