Lewis Hamilton berada di Grand Prix dengan sebuah misi, dia tampak seperti seorang pria di sana sepanjang akhir pekan, dan dia menyelesaikannya dengan kemenangan yang sangat dibutuhkan dari pole position pada hari Minggu.
Itulah yang dia butuhkan, tapi sementara kepuasan yang didapatnya dari situ sudah jelas di wajahnya sesudahnya, demikian juga realisasinya dari kesulitan pertempuran di masa depan.
Ini bukan perjalanan ke bendera Hamilton. Dia mendapat tekanan kuat dari pembalap Ferrari Sebastian Vettel selamanya. Dia berpegangan, dengan sedikit, dalam sebuah balapan yang penuh ketegangan bukan kegembiraan.
Kemenangan itu sangat penting. Seandainya Vettel melewati Hamilton pada salah satu dari dua kesempatan di mana Ferrari berlari dari Mercedes melewati Eau Rouge dan melaju melalui Kemmel di trek lurus yang panjang, Vettel akan menuju balapan di kandang Ferrari di Italia akhir pekan depan dengan 21 poin unggul 7 poin. Kembali dari hal itu pasti sulit bagi Hamilton. Dan dia tahu itu.
Tapi pesan yang mendasari balapan untuk Hamilton dan Mercedes sudah jelas. Ini adalah pekerjaan yang dilakukan dengan baik, tapi pertarungan panjang dan sulit menjelang delapan balapan yang tersisa melawan saingan yang bisa dibilang tampak lebih tangguh pada hari Minggu malam dari pada saat musim mana pun.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.

