Connect with us

Hi, what are you looking for?

F1

Herbie Blash dan Kenangan Bersama F1

Mantan pejabat F1, Herbie Blash, membahas sebuah momen balapan yang  paling dikenang di masa lalu.

AS, isports.idDengan lebih dari 700 balapan Formula 1 yang dijalani, Herbie Blash mengungkapkan apa yang menjadi hari terhebatnya dalam olahraga ini.

Mantan wakil direktur perlombaan F1 itu mundur dari jabatannya pada akhir musim 2016 untuk mengakhiri karir di bidang olahraga yang dijalani selama lima dekade.

Setelah merintis karir sebagai montir untuk RRC Walker Racing Team pada tahun 1965, Blash dengan cepat naik menjadi mekanik lomba Graham Hill di Lotus tiga tahun kemudian.

Setelah secara singkat masuk ke dalam proyek Formula 2 di Brabham, Blash adalah anggota manajerial utama tim tersebut saat juara dunia F1 Nelson Piquet menang di  tahun 1981 dan 1983 bersama Bernie Ecclestone sebagai pemilik tim.

Tapi pada tahun 1982, saat Piquet berusaha mempertahankan mahkota juara dunia F1 pertama kalinya dan mengalami “bencana” pada mobilnya namun tetap mencetak satu poin di akhir tujuh balapan pembuka, menjadi momen yang paling berkesan bagi Blash di F1.

Herbie Blash dan F1

“Hari ‘klasik sejati’ terjadi pada tahun 1982 ketika banyak hal terjadi dibalik layar saat Brabham memulai dengan BMW,” kata Blash seperti dikutip Crash.net (9/9/2017).

“Ada beberapa bagian tim yang ingin berhenti bekerja dengan BMW. Saat di Kanada, itu benar-benar membuat banyak orang cemas dengan situasinya, tapi Nelson Piquet bertekad untuk terus melanjutkan dengan BMW.”

Piquet menghasilkan salah satu balapan terbaik dalam hidupnya, melawan kebocoran minyak di sekitar pedal mobilnya yang membakar kakinya selama 10 lap dalam balapan, untuk meraih kemenangan di Sirkuit Gilles Villeneuve di depan Riccardo Patrese (rekan satu tim Brabham) yang menurut Blash menjadi prestasi yang lebih mengesankan mengingat kedua mobil tersebut menggunakan mesin yang berbeda.

“Kami selesai pertama dengan Nelson di mobil BMW dan Riccardo di mobil Ford,” katanya. “Saya tidak tahu ada tim lain yang telah menggunakan mesin yang berbeda dan menghasilkan posisi satu-dua sehingga menjadi balapan klasik sejati.

“Jelas itu adalah pertama kalinya dan saya puas melihat keberhasilan tim di garis akhir balapan, ini menjadi bencana yang mengesankan untuk diperjuangkan.”

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

F1

iSports.id – Tim dari Red Bull Racing berencana datangkan Carlos Sainz, setelah kesuksesannya berhasil meraih kemenangan pada GP Australia 2024. Sehingga, petinggi tim Red...

F1

iSports.id – Tim Formula 1 sepakat bahwa perubahan trek F1 Singapura tidak akan memberikan dampak tertentu bagi kendaraan F1. Mengingat, karakter fundamental downforce pada...

F1

Last updated on 30 Januari, 2023 iSports.id – Bos F1, Stefano Domenicalli protes tatkala Presiden FIA tersebut lakukan serangkaian cuitan tentang berita pembelian F1...

Berita Olahraga

iSports.id – Camera Helmet sendiri sempat hadir dan alami uji coba oleh FIA dan tim broadcast F1. Melihat animo serta tontonan begitu menarik. FIA...