Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto meminta agar para pemain dan pelatih mengalihkan fokus ke Indonesia Terbuka. Mereka tak mengubah target juara.
Jakarta, isports.id – Pelatnas bulutangkis sedang dalam tren negatif. Setelah tim beregu bulutangkis nasional gagal total pada ajang Piala Sudirman di Gold Coast pada pekan lalu.
Namun mereka tak bisa berlarut-larut dengan kegagalan itu. Sebab, para pemain dan barisan pelatih harus segera bersiap menghadapi Indonesia Terbuka Super Series Premier di JCC Plenary Hall, Senayan, Jakarta mulai 12-18 Juni.
Suasana kurang baik didalam pelatnas tersebut tak membuat PBSI mengubah target, yakni minimal satu gelar bisa diraih. Melihat penampilan para pemain pelatnas di awal 2017, hanya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang mampu menjadi juara super series.
Namun, Budiharto tak mau membebani Kevin/Marcus untuk menjadi pemilik gelar juara nanti. Dia berharap ada nomor lain yang mampu bisa menjadi kampiun.
“Indonesia Open itu kan turnamen perorangan, tergantung persiapan masing-masing.”
“Pelatih tentu akan terus berupaya optimal dan maksimal, Kabidbinpres memang menargetkan satu gelar dan itu bisa dari mana saja, tidak harus ganda putra. Sebab, ganda campuran pun ada peluang dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kemudian Praveen Jordan/Debbby Susanto,” ucap Budiharto dalam jumpa pers di pelatnas Cipayung.
“Jadi bukan hal yang tidak mungkin mereka bisa jadi juara, termasuk tunggal putra juga bisa jadi, tahun lalu sudah sampai semifinal sial aja ketemunya dikalahkan Lee Chong Wei yang jadi juara, begitu Jonatan nyaris semifinal juga,” tegas Budiharto.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.