Isports.id – Polemik panas European Super League dengan UEFA kini menemui babak usai meredup beberapa musim. Mencuatnya isu setelah Pengadilan Uni Eropa memutuskan sebuah putusan yang memanaskan semua pihak yang terlibat.
Putusan itu adalah UEFA dan FIFA telah melanggar aturan karena melarang para pemain dan klub ikut serta ESL. Hal ini karena pihak pengadilan menilai adanya bentuk kesewenangan dan memonopoli. Berdasarkan hakikat penyelenggaraan kompetisi sepakbola seharusnya aktivitas ekonomi dengan prinsip kebebasan.
Alhasil putusan ini seakan membuat dorongan yang kuat bagi dua klub pendiri ESL yakni Real Madrid dan Barcelona. Beberapa pernyataan menohok dari salah satu tokoh penting klub pun turut menanggapi situasi saat ini.
Baca juga: Bologna Sukses Singkirkan Inter Milan di Piala Liga
Menurut Florentino Perez selaku presiden Real Madrid menilai keputusan ini berdampak besar pada kebebasan sepakbola Eropa. Sekaligus menghapus monopoli kompetisi dan satu langkah maju menuju penentuan nasib sendiri setiap klub.
“Dalam beberapa hari berikutnya, kami akan mempelajari masalah ini dengan seksama. Namun saya melihat ada dua perubahan besar dalam sejarah sepak bola,” ujar Perez.
“Pertama adalah klub sepak bola Eropa tidak akan pernah lagi termonopoli. Kedua, setiap klub berhak menentukan nasibnya sendiri.”
Perez tidak lupa menyebut pihaknya akan segera bergerak untuk mensosialisasikan turnamen ini dan berharap klub-klub lain terbuka. Ia bersama beberapa pihak tengah gencar untuk mengajak klub lain dan mempromosikan bergulirnya kompetisi musim 2024/25.
Meski begitu beberapa pihak yang kontra terhadap usulan ini pun mengeluarkan pendapatnya baik dari klub maupun UEFA itu sendiri. Oleh karena itu menarik untuk kita saksikan bagaimana realisasi rencana ini dan siapa saja klub yang turut serta dalam kompetisi mewah ini.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.