Rider Suzuki Ecstar, Alex Rinz, gagal finis pada laga pembukaan MotoGP 2018. Dia harus keluar dari jalur karena terjatuh pada lap 10. Namun Rinz sangat percaya dapat bertarung kembali secara kompetitif di laga berikutnya.
Qatar, Isports.id- Memasuki musim kedua MotoGP 2018, Rider Suzuki Ecstar, Alex Rinz yakin dapat bertarung dengan pembalap lainnya meskipun ia tak mampu menyentuh garis finis di Qatar pada laga pembukaan MotoGP 2018.
Pada saat latihan bebas, Rins menorehkan beberapa hasil baik walau belum mampu mendekati para pembalap terdepan. Untuk pertama kalinya Rins dapat bertarung dengan para pembalap terdepan di Qatar. Ketika ia terjatuh saat balapan menyisakan 10 lap, ia menempati posisi keenam dan memiliki kecepatan yang sama dengan pembalap terdepan.
Faktanya, Rins berhasil mencetak fastest lap saat balapan pada Lap 6 (1 menit 55,333 detik), hanya lebih lambat 0,091 detik dari yang dibukukan Andrea Dovizioso pada paruh akhir balapan.
“Saya dengan mudah membuntuti pembalap di depan, saya bahkan mampu mengikuti Dovizioso selama beberapa putaran. Ini tidaklah mudah, tapi saya mengikuti mereka dengan baik, tapi tidak mungkin bagi saya untuk menyalip saat mengerem,” ujar pembalap 22 tahun itu.
“Akan menyenangkan untuk finis di posisi itu, tapi saya pikir kami memiliki potensi lebih. Saya mencoba untuk bertarung dengan mereka di depan, tapi semuanya mengerem sangat lambat, jadi kami mencoba fokus pada balapan selanjutnya dan memperbaiki area itu,” sambungnya.
Rinz mnengaku mengalami masalah rem seperti Jorge Lorenzo yang juga gagal finis, Rins membeberkan feelingnya dengan motor tidak senyaman saat tes pramusim.
“Saya tidak tahu, mungkin trek tidak berada dalam kondisi terbaik. Sensasinya tidak sama seperti saat tes pramusim di sini. Kami mencoba menggunakan set-up yang sempurna, tapi saat balapan, dengan tanki bensin penuh, saya tidak benar-benar merasa nyaman, itu saja,” terangnya.
Meski gagal memaksimalkan kesempatan di Losail, Rins tetap optimistis dengan potensi GSX-RR yang disiapkan Suzuki musim ini.
“Saya tidak sepenuhnya mengambil resiko karena saya ingin belajar, tetapi pada dasarnya jika saya tetap berada di posisi 10 besar, saya akan finis di posisi ini,” tuturnya.
