Connect with us

Hi, what are you looking for?

MotoGP

Rossi: Paruh Kedua Bermasalah

Pembalap veteran Yamaha, Valentino Rossi, merasa motornya tidak bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ban yang digunakan di lintasan.

Austria, isports.idValentino Rossi membahas ketidakmampuan Yamaha M1 saat ini untuk mengelola ban belakang sebagai alasan terdampar di posisi ke-7 di Red Bull Ring.

Merenungkan defisit 22 poin di klasemen kejuaraan dunia seperti yang dia dapatkan lima hari lalu, tapi itu tidak terlihat seperti masalah besar bagi Valentino Rossi. Tapi, setelah situasi buruk berlanjut terkait motor Movistar Yamaha, pembalap asal Italia itu percaya bahwa upaya memenangkan gelar juara kesepuluh akan “sangat sulit” karena dia kehilangan tempat lebih jauh di trek Austria.

Meski masuk dalam perburuan kemenangan melalui sepuluh lap pertama, Rossi berakhir dengan buruk, sebuah kesalahan besar terjadi di lap 14 ketika dia tidak mampu melanjutkan perjuangannya di paruh kedua balapan. Dan pria Italia 38 tahun itu mengakui bahwa  dia “lambat”.

Ketujuh, sebuah tempat di belakang rekan setimnya Maverick Viñales, dan berjarak cukup jauh di bawah pemimpin klasemen Marc Marquez, bukanlah apa yang dipikirkan Rossi untuk sebuah perlombaan yang seharusnya melihat Honda goyah, karena kekurangan Yamaha M1 sekali lagi jadi masalah.

Pada kesempatan ini, Rossi berbicara tentang ketidakmampuan mesin motornya untuk mengelola ban belakang. Pada lap ke-12, dia sulit mengendalikan laju motor dan sepertinya tidak pernah menantang untuk podium sejak saat itu.

“Itu adalah balapan yang sulit untuk dipastikan,” kata Rossi, yang tergelincir 33 poin di belakang Marquez dalam perburuan gelar, seperti dikutip Autosport.com (14/8/2017). “Bagi saya, bagi Maverick dan juga untuk semua tim. Kami berharap, kami berharap bisa melaju lebih cepat, menjadi lebih kuat. Saya pikir kami melakukan yang maksimal. Kami tidak memiliki penyesalan untuk settingan motor dan juga untuk pilihan ban karena di lap pertama sesuai harapan.

“Saya pikir sulit bagi kami untuk mendapat pilihan yang tepat. Kami banyak bekerja tapi gagal menyesuaikan ban belakang. Sebenarnya, di FP4 saya merasa baik-baik saja. Tapi setelah dua belas putaran saya mengalami penurunan besar dari ban belakang dan saya harus sedikit melambat. Motor menjadi sangat sulit dikendarai dan bagaimanapun saya lamban. Kami harus bekerja karena kami terlalu banyak menekankan ban belakang dan terutama Honda dan Ducati menemukan sesuatu menjadi lebih cepat tanpa menggunakan belakang terlalu banyak. Jika melihat lap tercepat dan bagian tercepat, kami sangat dekat. Ada dua pembalap Yamaha dalam dua putaran tercepat pertama – saya dan Zarco.

“Tapi setelah itu kami harus melambat dan kalah dalam pertarungan. Kami tertinggal sehingga tahun ini benar-benar banyak masalah. Sepertinya di beberapa balapan dan di beberapa trek kami masih bisa mengatasi situasinya, tapi kali ini benar-benar sulit.”

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baca Juga

MotoGP

iSports.id – Fabio Quartararo mengatakan dia telah berbicara dengan pabrikan lain untuk mempertimbangkan untuk meninggalkan Yamaha pada akhir musim 2024. Pada Juni 2022, Quartararo...

MotoGP

Isports.id – Kebahagiaan kini dirasakan oleh Valentino Rossi usai MotoGP Qatar berakhir dengan naiknya dua anak asuhnya ke podium. Mereka adalah Francesco Bagnaia yang...

OtoSports

iSports.id – Davide Brivio sepertinya tahu kenapa pabrikan Jepang dalam ajang MotoGP sendiri tidak punya taji dengan pabrikan asal Eropa. Banyak alasan terkuak dari...

MotoGP

Barcelona, Isports.id – Dorna Sports melalui CEO-nya, Carmelo Ezpeleta meyakinin bahwa ajang balap MotoGP masih menarik untuk memikat banyak penggemar. Hal ini diutarakan Carmelo...