Last updated on 4 Agustus, 2017
Legenda MotoGP, Kevin Schwantz, mengatakan pendapatnya tentang keadaan persaingan MotoGP saat ini, dimana hampir setiap pembalap “memiliki kesempatan untuk berada di depan” dan lebih baik daripada di eranya sendiri.
Houston, isports.id – Schwantz adalah pembalap kejuaraan dunia sejak tahun 1988 sampai pensiun pada awal 1995, sebuah periode yang dianggap penting untuk kelas 500cc.
Pembalap berkebangsaan Amerika itu bekerja sama dengan Suzuki sepanjang karirnya di kelas utama, dan meraih gelar juara dunia di tahun 1993, dimana pabrikan asal Jepang itu terakhir kali memenangkan kejuaraan tersebut pada tahun 1982 ketika memiliki Franco Uncini sebagai pembalap.
Dengan era yang didominasi oleh Yamaha dan Honda, Schwantz mengatakan bahwa ia yakin MotoGP pada saat ini adalah produk yang lebih menyenangkan bagi para penggemar karena daya saingnya.
Seiring dengan berkembangnya pabrik Yamaha, Honda dan Ducati, pembalap satelit dari ketiga pabrikan tersebut terlihat jauh lebih kompetitif pada tahun 2017.
Johann Zarco dan Jonas Folger dari tim Yamaha 3 Tech, Cal Crutchlow dari tim LCR Honda dan Danilo Petrucci dari tim Pramac Ducati telah meraih podium musim ini, Zarco juga mencetak pole position di GP Assen.
Andrea Iannone dari tim Suzuki dan Aleix Espargaro dari Aprilia juga telah menunjukkan kilasan daya saing sesekali, sementara pembalap Aspar Ducati, Karel Abraham, menjadi kejutan di Argentina.
Schwantz menganggap ketidakpastian yang datang dengan hampir setiap pembalap memiliki peralatan yang mampu bertarung lebih jauh adalah apa yang membuat MotoGP masa kini begitu menghibur.
“Saya pikir sekarang lebih baik dari perspektif fans,” kata Schwantz seperti dikutip Motorsport.com (2/8/2017). “Setiap motor memiliki kemampuan, mungkin bukan untuk KTM, tapi sepertinya ada kesempatan lain untuk berada di depan.
“Saya tidak tahu apakah Aprilia mengalami kemajuan atau tidak tahun ini, dan hanya Aleix yang mengendarainya dengan baik, tapi semua pembalap Ducati, (Alvaro) Bautista, (Hector)Barbera, Petrucci, (Loris) Baz … jadi penantang serius.
“Maksud saya, semua orang sudah mendapatkan kesempatan tertinggi pada beberapa waktu atau yang lainnya selama musim ini. Itu sangat bagus, itu membuat balapan yang jauh lebih seru.”
Komentar Schwantz telah dibuktikan dengan perebutan gelar juara yang ketat, dengan empat pembalap teratas berada dalam jarak 10 poin satu sama lain di titik tengah musim ini.
Hal ini sebagian disebabkan oleh hampir setiap kandidat terdepan yang memiliki ‘off-day’ selama sembilan balapan pertama.
“Untuk memiliki kejuaraan yang ketat, semua orang membuat kesalahan hampir setiap momen, saya senang apa yang akan dilakukan periode kedua,” Schwantz menambahkan.
“Bagi saya untuk melihat balapan seperti di Sachsenring, jika Anda hanya memiliki sedikit hari yang buruk, Anda bisa menjadi pembalap yang terbelakang begitu saja. Saya kira itu menjadi tekanan tersendiri bagi para pembalap yang sedang unggul dan waktu cepat berubah.
“Ini tidak seperti era saya, dimana pembalap dan pabrikan bisa dengan mudah mendominasi karena yang lainnya tidak cukup waktu untuk mengimbangi secara teknologi.”
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
