Manchester, Isports.id – Ralf Rangnick memang baru menjabat sebagai pelatih interim Manchester United selama kurang lebih sebulan. Namun pelatih asal Jerman tersebut harus menghadapi suasana yang kurang kondusif di dalam skuad “Setan Merah”. Bahkan dikabarkan ada 11 pemain yang menyatakan ingin hengkang dari Manchester United karena ketidakpuasan mereka dengan gaya kepelatihan mantan pelatih RB Leipzig tersebut.
Seperti yang dilansir Daily Mail, kubu MU seperti terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, kemudian semangat para pemain dalam skuad United dikatakan sangat minim. Dan laporan lainnya dari The Mirror yang menyebutkan bahwa ada 11 pemain yang secara terang-terangan tidak puas dengan gaya kepelatihan Ralf Rangnick dan mengancam akan meninggalkan United.
Beberapa pemain seperti Jesse Lingard, Donny Van De Beek, Eric Bailly, dan Dean Henderson adalah beberapa contoh yang menyatakan ketidakpuasannya. Mereka tetap tidak mendapatkan kesempatan lebih untuk tampil seperti yang mereka alami di era kepelatihan sebelumnya, Ole Gunnar Solskjaer. Mereka merasa jengkel sehingga yang terjadi justru menimbulkan perpecahan di dalam ruang ganti tim.
Selain beberapa pemain yang tetap tidak mendapatkan waktu bermain meskipun adanya pergantian pelatih, The Mirror juga memberitakan bahwa beberapa pemain tidak puas dengan pola latihan serta taktik yang diberikan oleh Ralf Rangnick dan asistennya. Akibatnya meskipun sempat menjanjikan di awal kedatangan, setelah beberapa pertandingan penampilan United justru performanya kembali jeblok.
Terakhir mereka justru harus takluk dari Wolverhampton Wonderers dengan 0-1 pada laga yang berlangsung di Old Trafford pada Senin malam lalu. Bahkan laporan dari kantor berita The Independent menyebutkan bahwa keputusan Rangnick untuk meniadakan hari libur dan menjadwalkan sesi di sore hari membuat adanya keributan yang tidak perlu, menyangkut rutinitas para pemain.
Setelah pertandingan melawan Wolves, Luke Shaw mengisyaratkan adanya perpecahan di dalam tubuh skuad United setelah kalah dari Wolves. “Kami sudah berada di klub ini dalam waktu yang lama, malam ini kami memang sangat kesulitan, dan juga merasakan adanya ketidakkompakan di dalam tim kami” ujar Luke Shaw.
Bek kiri timnas Inggris ini juga menyebutkan bahwa timnya memang memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Meskipun begitu ia merasa bahwa kualitas saja tidak cukup, tetapi dibutuhkan kerja sama dan sebisa mungkin meminimalisir konflik internal, baik ke sesama rekan setim maupun ke staff pelatih. Ia juga berharap agar krisis ini bisa segera berakhir dan selanjutnya bisa meraih hasil yang lebih baik.
Laga Manchester United selanjutnya adalah melawan Aston Villa di ajang Piala FA. Turnamen Piala FA ini menjadi salah satu turnamen yang masih realistis untuk bisa diraih Manchester United, mengingat mereka masih terseok-seok untuk bisa merangkak ke posisi 4 besar. Dan laga ini juga akan menjadi pembuktian Ralf Rangnick dalam mengatasi problematika yang terjadi pada skuad “Setan Merah” tersebut.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi isports.id.
